Network
KLIKLUBUKLINGGAU.com - Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan pada Jumat bahwa mereka telah mendeteksi 26 pesawat dan lima kapal angkatan laut China di sekitar pulau yang dikelola sendiri dalam 24 jam sebelumnya.
Pertempuran ini terjadi beberapa minggu sebelum pelantikan Presiden baru Taiwan, Lai Ching-te, pada 20 Mei, yang dianggap China sebagai seorang separatis berbahaya.
Dalam sebuah pernyataan dari kementerian pertahanan, disebutkan bahwa 17 pesawat tersebut "melintasi garis tengah dan memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) utara dan tengah Taiwan."
Garis tersebut membelah Selat Taiwan, jalur air sempit sepanjang 180 kilometer yang memisahkan pulau tersebut dari Tiongkok daratan.
Baca Juga: Brunei Tandatangani Kontrak dengan Airbus untuk Pembelian Enam Helikopter H145M
Beijing, yang tidak mengakui garis tersebut, mengklaim Taiwan yang demokratis sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak pernah menarik kembali penggunaan kekuatan untuk mengendalikan pulau tersebut.
Sebuah kapal penjaga pantai dan kapal pemerintah lainnya rusak dalam insiden 30 April di sekitar Terumbu Scarborough yang dipersengketakan, menurut kementerian luar negeri Filipina.
Manila dan Beijing memiliki sejarah panjang perselisihan wilayah di Laut China Selatan, dan kedua negara tersebut terlibat dalam beberapa insiden maritim dalam beberapa bulan terakhir saat mereka menegaskan klaim saingan mereka di jalur air strategis tersebut.
Perselisihan ini terjadi saat Amerika Serikat dan Filipina melakukan latihan militer bersama, termasuk di dekat titik-titik potensial konflik di Laut China Selatan dan Selat Taiwan.
