Hati-hati, Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Siap Saji Dapat Pengaruhi Penyusutan Otak

15 Januari 2023, 06:25 WIB
Ilustrasi makanan siap saji. / /Foto: Pixabay/

KLIKLUBUKLINGGAU.com- Mengonsumsi makanan tidak sehat alias junk food dapat meningkatkan keinginan untuk lebih banyak makan. Biasanya, hanya dengan memandangi hidangan mewah bisa mudah merasakan lapar.

Namun, ketika dimakan hingga kenyang, bagian tertentu dari otak yang disebut hippocampus akan menekan keinginan kita untuk makan.

Hippocampus merupakan bagian dari otak yang memberi sinyal ketika perut sudah terasa kenyang.

Menurut hasil penelitian para ahli, makan terlalu banyak junk food seperti kentang goreng, pizza, dan burger, tampaknya membuat regulasi nafsu makan neurologis ini berhenti bekerja.

Baca Juga: Lima Cara Alami Detox Tubuh, Salah Satunya Hindari Makanan Manis

"Mengonsumsi junk food dapat memengaruhi hippocampus hanya dalam waktu seminggu," tulis Richard Stevenson dari Macquarie University di Sydney dalam jurnal Royal Society Open Science.

Studi ini menambah informasi tentang perkembangan penelitian yang menunjukkan bahwa makan terlalu banyak junk food tidak hanya akan memengaruhi pinggang, tetapi juga otak.

Studi terbaru mengaitkan gula yang dikonsumsi dapat memicu hilangnya ingatan.

Selain itu, makan makanan yang tidak sehat juga sering dikaitkan dengan agresi, depresi, dan stres, bahkan penyusutan di bagian otak tertentu.

Dalam studi tersebut, para peneliti merekrut 105 sukarelawan muda yang sehat yang biasanya makan makanan seimbang dan kemudian membaginya menjadi dua kelompok. 

Baca Juga: Ini 8 Makanan Bernutrisi untuk Menjaga Kesehatan dan Penampilan Wanita Usia 40-an

Satu kelompok akan memakan makanan yang kaya akan gula dan lemak jenuh yakni junk food selama delapan hari.

Untuk sarapan, mereka akan diberi sandwich panggang atau wafel belgia dan milkshake, serta berbagai jenis makanan cepat saji untuk makanan utama. Sedangkan kelompok kontrol yang kedua akan terus makan makanan seimbang seperti biasanya.

Pada hari pertama dan terakhir percobaan, subjek di kedua kelompok ditawari berbagai makanan ringan yang tidak sehat sebelum dan sesudah sarapan.

Para peserta harus menunjukkan seberapa besar keinginan mereka terhadap makanan ringan itu dan seberapa baik rasanya setelah mencobanya.

Selama tujuh hari masa penelitian, para peneliti menemukan, kelompok yang makan makanan siap saji menunjukkan kontrol diri yang lebih lemah daripada kelompok kontrol yang memakan makanan sehat dan seimbang. Bahkan setelah mereka makan, selera mereka akan makanan ringan yang tidak sehat jauh lebih besar.

Melihat hasil penelitian tersebut, para peneliti merekomendasikan untuk menyelidiki peran hippocampus secara lebih rinci. 

Baca Juga: Ternyata Ada Cara Mudah Agar Tubuh Tetap Sehat Walau Suka Makan Mie Instan

Ternyata, penelitian lain juga menunjukkan bahwa area otak ini sensitif terhadap pengaruh luar seperti insomnia, stres, racun lingkungan, dan depresi.

Oleh karena itu, jika kondisi itu dikombinasikan dengan konsumsi makanan yang tidak sehat, hal ini dapat menyebabkan peningkatan kerusakan pada hippocampus dalam jangka waktu yang panjang.

Jadi, mulai dari sekarang bijaklah memilih makanan. Hindari makanan tak sehat seperti gorengan, aneka kue dan manisan, makanan cepat saji, kopi susu bergula, jus bergula, dan junk food lainnya.

Sebagaimana adagium barat menyebutkan you are what you eat, yang artinya penting untuk mengonsumsi makanan yang baik agar sehat dan bugar.***

Editor: Rina Sephtiari

Tags

Terkini

Terpopuler