Hati-hati, Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Siap Saji Dapat Pengaruhi Penyusutan Otak

- 15 Januari 2023, 06:25 WIB
Ilustrasi makanan siap saji. /
Ilustrasi makanan siap saji. / /Foto: Pixabay/

Baca Juga: Ini 8 Makanan Bernutrisi untuk Menjaga Kesehatan dan Penampilan Wanita Usia 40-an

Satu kelompok akan memakan makanan yang kaya akan gula dan lemak jenuh yakni junk food selama delapan hari.

Untuk sarapan, mereka akan diberi sandwich panggang atau wafel belgia dan milkshake, serta berbagai jenis makanan cepat saji untuk makanan utama. Sedangkan kelompok kontrol yang kedua akan terus makan makanan seimbang seperti biasanya.

Pada hari pertama dan terakhir percobaan, subjek di kedua kelompok ditawari berbagai makanan ringan yang tidak sehat sebelum dan sesudah sarapan.

Para peserta harus menunjukkan seberapa besar keinginan mereka terhadap makanan ringan itu dan seberapa baik rasanya setelah mencobanya.

Selama tujuh hari masa penelitian, para peneliti menemukan, kelompok yang makan makanan siap saji menunjukkan kontrol diri yang lebih lemah daripada kelompok kontrol yang memakan makanan sehat dan seimbang. Bahkan setelah mereka makan, selera mereka akan makanan ringan yang tidak sehat jauh lebih besar.

Melihat hasil penelitian tersebut, para peneliti merekomendasikan untuk menyelidiki peran hippocampus secara lebih rinci. 

Baca Juga: Ternyata Ada Cara Mudah Agar Tubuh Tetap Sehat Walau Suka Makan Mie Instan

Ternyata, penelitian lain juga menunjukkan bahwa area otak ini sensitif terhadap pengaruh luar seperti insomnia, stres, racun lingkungan, dan depresi.

Oleh karena itu, jika kondisi itu dikombinasikan dengan konsumsi makanan yang tidak sehat, hal ini dapat menyebabkan peningkatan kerusakan pada hippocampus dalam jangka waktu yang panjang.

Halaman:

Editor: Rina Sephtiari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah