Lebih Parah dari Covid 19, WHO Imbau Masyarakat Bersiap dn Kuatkan Layanan Kesehatan Hadapi Disease X

- 21 Januari 2024, 19:45 WIB
Ilustrasi Disease X, salah satu penyakit yang dipantau organisasi kesehatan dunia WHO.
Ilustrasi Disease X, salah satu penyakit yang dipantau organisasi kesehatan dunia WHO. /medscape.com

KLIKLUBUKLINGGAU.com- Disease X adalah istilah yang digunakan WHO untuk merujuk sejumlah kondisi infeksi yang belum diketahui, tetapi berpotensi menyebabkan epidemi hingga pandemi di masa mendatang.

Istilah yang dibuat pada tahun 2017 ini biasa digunakan untuk menggambarkan patogen yang baru ditemukan atau patogen apa pun yang diprediksi menjadi wabah besar. Covid-19 merupakan contoh Disease X pertama di dunia yang menjangkiti semua kelompok usia di berbagai negara.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, memperingatkan agar masyarakat dunia bersiap menghadapi patogen masa depan yang belum diketahui karakteristiknya dan berpotensi memicu pandemi global lebih parah dibandingkan Covid-19.

Baca Juga: Pemilu 2024 Memanas, KPU Kota Pangkal Pinang Umumkan Daftar Calon Tetap Anggota DPRD dari Partai Garuda

Hal ini disampaikan dia dalam pertemuan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, beberapa hari lalu.

"Ancaman ini bukan lagi soal 'jika terjadi', melainkan 'kapan terjadi'. Oleh karena itu, kita perlu bersiap," ujar Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Menurutnya, negara-negara di dunia bisa bersiap dengan menguatkan layanan kesehatan.

"Negara-negara berpendapatan tinggi terkejut karena investasi mereka dalam beberapa dekade terakhir tertuju pada teknologi tinggi, teknologi terdepan, dalam layanan tersier, bahkan bedah robotik. Namun, investasi mereka pada layanan kesehatan primer tidak ada," ujar Ghebreyesus memaparkan pandangan.

Baca Juga: Seleksi CPNS dan PPPK Dibuka Maret 2024, Begini Cara Cek Jurusan Formasi CASN yang Dibutuhkan

"Bahkan beberapa negara tidak bisa melakukan pelacakan kontak," ujarnya lagi dikutip dari Euro News pada 21 Januari 2024.

Untuk itu, Ghebreyesus meminta negara-negara dunia berkomitmen melakukan penguatan layanan kesehatan primer.

"Jadi untuk mempersiapkan negara-negara, saya pikir komitmen baru untuk memperkuat layanan kesehatan primer sangatlah penting," ujarnya.

Baca Juga: Wow Keren Tak Ada Lawan! Berikut Wisata Terbaik dan Pastinya Sangat Mempesona yang Ada di Bengkulu Utara

Ghebreyesus juga menyoroti pengembangan vaksin berdasarkan mRNA yang seharusnya aksesnya disetarakan.

"Negara-negara berpendapatan tinggi menimbun vaksin dan negara-negara berpendapatan rendah tidak mendapatkan vaksin. Akses adalah sebuah masalah, dan untuk mengatasi masalah kesetaraan, kami telah mendirikan pusat transfer teknologi mRNA di Afrika Selatan untuk meningkatkan produksi lokal," jelasnya.

Selain itu, dia juga mengakui pentingnya pengawasan dan pembagian data mutasi di seluruh dunia selama pandemi Covid-19. Walhasil, segala persiapan menghadapi pandemi masa depan berlangsung dengan melibatkan kebijakan tingkat negara dan investasi dalam inisiatif global.***

Editor: Rina Sephtiari

Sumber: Euro News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x