Mengenal Malam Nifsu Syaban Lengkap dengan Niat dan Tata Cara Pelaksanaan Salat Sunahnya

- 18 Februari 2024, 19:43 WIB
 Amalan dan Doa Malam Nifsu Syaban
Amalan dan Doa Malam Nifsu Syaban /Pixabay/andsproject/

KLIKLUBUKLINGGAU.com- Pada tahun ini, Nisfu Sya'ban jatuh pada Minggu, 25 Februari 2024 dimulai sejak tenggelamnya matahari pada Sabtu, 24 Februari 2024.

Malam Nisfu Sya'ban merupakan waktu ditutupnya buku catatan perjalanan hidup setiap manusia dan akan dilaporkan kepada Allah SWT.

Tidak hanya itu, momen tersebut juga menjadi istimewa karena merupakan malam dikabulkannya doa atau Lailah Al-Ijabah yang disebutkan dalam hadits Ibnu Abbas.

Baca Juga: Wow Semua Orang Jadi Betah! Berikut Wisata yang Mempesona dan Menjadi Terbaik di Batam yang Keren

"Lima malam tidak akan ditolak doa di dalamnya, Malam Jumat, Malam Pertama dari bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, malam Lailatul Qadar, malam hari raya idul adha dan idul fitri".

Di sisi lain, malam Nisfu Syaban juga menjadi saat di mana dosa-dosa orang mukmin diampuni, seperti yang dijelaskan dalam hadits riwayat Baihaqi.

"Rahmat Allah turun ke bumi pada malam Nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian [kemunafikan]".

Baca Juga: Perbaiki Kualitas SDM Sejak Dini, Prabowo-Gibran Prioritaskan Program Susu dan Makan Gratis Setelah Dilantik

Maka dari itu, umat islam pada malam Nisfu Syaban ini pun dianjurkan untuk melakukan amalan ibadah sebanyak-banyaknya, salah satunya adalah salat sunah.

Dilansir dari NU Online, berikut niat dan tata cara salat sunah malam nisfu sya'ban.

Waktu Pelaksanaan

Salat Sunah Nisfu Sya'ban bisa dikerjakan pada saat waktu datangnya malam tersebut, yakni pada Sabtu 24 Februari 2024 malam. Salat sunah Nisfu Sya'ban dapat dikerjakan setelah salat sunah ba'diyah maghrib dan dilanjutkan setelah Isya.

Baca Juga: Dugaan Kecurangan Pemilu Muncul di Embacang Raya Muratara, Formulir C1 Hasil Diduga Dimanipulasi PPS

Bacaan Niat

Niat sholat Nisfu Sya'ban untuk imam

 أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى، اللهُ أَكْبَرُ

Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini imâman lillâhi ta'ala, Allahu Akbar.

Artinya: "Aku niat shalat sunah nisfu sya'ban dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala. Allahu Akbar".

Niat sholat Nisfu Syaban untuk makmum

 أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى، اللهُ أَكْبَرُ

Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini ma'mûman lillâhi ta'ala, Allahu Akbar.

Artinya: "Aku niat shalat sunah nisfu sya'ban dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala. Allahu Akbar".

Baca Juga: Jelajahi Pesona Budaya dan Alam di Desa Wisata Osing Kemiren, Destinasi Hits dan Instagramable di Banyuwangi!

Niat sholat Nisfu Syaban sendiri

 أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى، اللهُ أَكْبَرُ

Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini lillâhi ta'ala, Allahu Akbar.

Artinya: "Aku niat sholat sunah nisfu sya'ban dua rakaat karena Allah Ta'ala. Allahu Akbar."

Niat Sholat Nisfu Syaban Malam Hari

 أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى، اللهُ أَكْبَرُ

Usholli sunnata lailati nisfu sya'baana rok'ataini lillahi ta'alaa.

Artinya: "Saya shalat sunnat malam Nisfu Sya'ban dua rakaat karena Allah Ta'ala".

Baca Juga: Instagramable! Destinasi Wisata Ini Menawarkan Pengalaman Diving Tak Tertandingi dengan Kekayaan Biota Laut

Tata Cara Pelaksanaan Salat Nisfu Sya'ban

Melafalkan niat Banyaknya shalat 100 rakaat (50 kali salam), lebih baik dilaksanakan berjemaah

Bacaannya, setiap rakaat setelah membaca Al-Fatihah membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali. Waktunya setelah salat sunah ba'diyah maghrib kemudian dilanjutkan setelah isya .

Setelah melaksanakan salat nisfu sya'ban, Syekh KH Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin menyarankan agar mengakhiri dengan melaksanakan shalat lidaf'il bala yang dilanjutkan dengan khataman.

Baca Juga: Jelajahi Pesona Budaya dan Alam di Desa Wisata Osing Kemiren, Destinasi Hits dan Instagramable di Banyuwangi!

Doa Setelah salat Nisfu Sya'ban​​​​​

 أَللّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ، يَا ذَاالْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَآإِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَالَّلاجِـءِيْنَ، وَجَارَالْمُسْتَجِيْرِيْنَ، وَأمَانَ الْخَاءِفِيْنَ. أَللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّ أَوْمَحْرُوْمًا أَوْمَطْرُوْدًا أَوْمُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ. اللّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِيْ وَطَرْدِي وَاقْتَارَ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ فِى أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَا بِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ: يَمْحُوْا اللّٰهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ. إِلٰهِي بِالتَّجَلِّيِّ الْأَعْظَامِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّم الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ: أَسْأَلُكَ أَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْإِكْرَمُ. وَصَلَّى اللّٰهُ تَعَالَى عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى آلِهٖ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُلِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allāhumma yā dzal manni wa lā yumannu 'alaika yā dzal jalāli wal ikrām, yā dzat thauli wal in'ām, lā ilāha illā anta zhahral lājīna wa jāral mustajīrīna, wa ma'manal khā'ifīn. Allāhumma in kunta katabtanā 'indaka fī ummil kitābi asyqiyā'a au mahrūmīna au muqattarīna 'alaynā fir rizqi, famhullāhumma fī ummil kitābi syaqāwatanā, wa hirmānanā waqtitāra rizqinā, waktubnā 'indaka su'adā'a marzūqīna muwaffaqīna lil khairāt. Fa innaka qulta wa qaulukal haqq fī kitābikal munzali 'ala lisāni nabiyyikal mursali "Yamhullāhu mā yasyā'u wa yutsbitu wa 'indahū ummul kitāb." Wa shallallāhu 'alā sayyidinā Muhammadin wa 'alā ālihī wa shahbihī wa sallama, walhamdulillāḥi rabbil 'ālamīn.

Artinya: "Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisiMu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku disisiMu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.' Allah bershalawat dan bersalam atas Sayyidina Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam".***

Editor: Rina Sephtiari

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x