Utang Luar Negeri Indonesia Menurun, Ini Negara dengan Pemberi Utang Terbanyak

16 Desember 2022, 21:11 WIB
Pemberian pinjaman (ilustrasi) /

KLIKLUBUKLINGGAU.COM - Utang luar negeri mengalami penurunan, dengan menyisahkan US$390,2 miliar atau lebih rendah dari US$ 395,2 miliar.

Penurunan utang luar negeri ini disebabkan adanya perubahan tren pada dana investor non-residen yang memilih instrumen SBN domestik antisipasi ketidakstabilan ekonomi.

Sejak Maret 2022 posisi dan pertumbuhan ULN pemerintah konsisten menurun.

Baca Juga: Nataru, Sejumlah Jalan Tol di Pulau Jawa dan Sumatera Digratiskan PUPR, Ini Daftarnya

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan kondisi ini  disebabkan oleh penurunan ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) maupun sektor swasta.

"Secara tahunan, posisi ULN Oktober 2022 mengalami kontraksi sebesar 7,6% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 6,8% (yoy)," seperti dikutip dari siaran pers pada Kamis, 15 Desember 2022.

Ia mengatakan sejak Maret 2022, posisi dan pertumbuhan ULN pemerintah konsisten mengalami penurunan.

Posisi ULN pemerintah pada Oktober 2022 sebesar US$179,7 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar US$182,3 miliar.

Baca Juga: Sidang Lanjutan Pembunuhan Brigadir J, Hendra Kurniawan Akui Tahu Irfan Ambil CCTV Saat Dikumpulkan Wakapolri

Secara tahunan, ULN pemerintah mengalami kontraksi sebesar 12,3% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi  pada bulan sebelumnya yang sebesar 11,3% (yoy).

"Penurunan ULN pemerintah disebabkan oleh pergeseran penempatan dana investor nonresiden pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan ketidakpastian di pasar keuangan global yang tinggi," kata Erwin.

Ia juga menyebutkan posisi pinjaman menurun seiring dengan pelunasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penarikan pinjaman untuk mendukung pembiayaan program dan proyek prioritas.

Penarikan ULN pada Oktober 2022 tetap diarahkan pada pembiayaan sektor produktif dan diupayakan terus mendorong akselerasi program Pemulihan Ekonomi Nasional.

Baca Juga: Menjabat Satu Kepala OPD Saja BelumTentu Maksimal, Apalagi Merangkap Jabatan Kepala OPD lainnya

Dukungan ULN pemerintah dalam memenuhi pembiayaan sektor produktif dan kebutuhan belanja prioritas antara lain mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,5% dari total ULN Pemerintah), sektor jasa pendidikan (16,6%), sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (15,3%), sektor konstruksi (14,2%), dan sektor jasa keuangan dan asuransi (11,6%).

Pemerintah tetap berkomitmen menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel.

Posisi ULN Pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruhnya merupakan ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN Pemerintah.

Baca Juga: 34 Orang WNI Dijual Warga Malaysia di Negara Lamboja

Posisi pinjaman juga menurun seiring pelunasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penarikan pinjaman untuk mendukung pembiayaan program dan proyek prioritas.

Mau tahu negara pemberi utang ke Indonesia?

Berikut negara pemberi utang ke Indonesia berikut besarannya pinjamannya :

  1. Singapura 59,007,000,000 dolar AS

 

  1. Amerika Serikat 33,567,000,000 dolar AS

 

  1. Jepang 23,333,000,000 dolar As

 

  1. China 20,225,000,000 dolar AS

 

  1. Hong Kong 17,313,000,000 dolar AS

 

  1. Korea Selatan 337,000,000 dolar AS

 

  1. Belanda 5,096,000,000 dolar AS. ***

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler