KLIKLUBUKLINGGAU.com - Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka yang didukung oleh Koalisi Indonesia Maju berhasil meraih kemenangan dalam pemilihan presiden 2024.
Hasil quick count dan hasil sementara dari KPU menunjukkan bahwa pasangan nomor urut dua unggul dalam satu putaran.
Pimpinan Koalisi Indonesia Maju telah mengadakan pertemuan informal untuk membahas rencana lanjutan setelah kemenangan mereka.
Koalisi yang terdiri dari Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, dan PSI ini berencana untuk melanjutkan kerjasama politik di parlemen maupun pemerintahan.
Baca Juga: Kabar Jokowi Merapat ke Partai Golkar Makin Santer, Berpotensi Mendongkel Airlangga Hartarto
Meskipun hasil quick count menunjukkan kemenangan, politisi dari PKS, Mardani Ali Sera, menyatakan bahwa PKS tidak akan bergabung dalam koalisi besar tersebut.
Ia menekankan bahwa keputusan terbentuknya koalisi tergantung pada masing-masing partai politik, dan PKS akan menghormati keputusan setiap partai.
Pakar komunikasi politik, Leli Aryani, menilai bahwa tujuan koalisi besar ini, khususnya untuk mengamankan kekuasaan di Senayan atau DPR, memiliki kemiripan dengan upaya yang terjadi pada pemilu 2014.
Dalam menghadapi perkembangan tersebut, politisi PSI, Grace Natali, mengusulkan agar Presiden Joko Widodo menjadi ketua dalam koalisi besar.
Baca Juga: Menjelang Musyawarah Nasional Partai Golkar 2024, Empat Nama Potensial Menjadi Kandidat Ketua Umum
Gagasan ini muncul sebagai alternatif dalam membentuk kepemimpinan dalam koalisi besar yang melibatkan partai-partai yang mendukung Prabowo dan Gibran, mengingat rekam jejak dan pengalaman kepemimpinan Jokowi.
Perlu dicatat bahwa keputusan akhir terkait koalisi besar ini masih menunggu kesepakatan resmi dari partai-partai yang terlibat. ***