Network
KLIKLUBUKLINGGAU.com - Pores Muratara melalui Polsek Rawas Ulu telah turun kelapangan, guna ungkap kasus penganiayaan membabai buta yang viral di media sosial.
Hasil penyelidikan Tim Opsal Polsek Rawas Ulu, baik pelaku maupun korban semuanya masih anak-anak dibawah umur.
Kapolres Muratara Koko Arianto Wardani, didampinggi Kasat Reskrim Polres Muratara, AKP Sofian Hadi dan Kapolsek Rawas Ulu Iptu Herwan, menyampaikan Unit PPA Sat Reskrim Polres Muratara telah melakukan koordinasi dengan Polsek Rawas Ulu, terkait penanganan kasus tersebut.
"Baik korban maupun pelaku, masih anak-anak. Jadi, Unit PPA sudah koordinasi terkait permasalahan ini," katanya, Kamis 2 November 2023.
Disampaikan Kapolsek, kalau permasalahan ini sudah dilaporkan ke Polsek Rawas Ulu, dan sudah dilakukan pemeriksaan saksi-saksi dan korban.
"Kita sudah turun desa mereka. Terlapor dan pelapor masih anak-anak dibawah umur, dan kita sudah koordinasi dengan Unit PPA dalam penangananya," jelasnya.
Namun, dikarenakan 3 November 2023 ini dilakukan pihak kepolisian mendapat informasi akan dilakukan perdamaian, yang difasilitasi oleh pemerintah setempat. Maka, proses selanjutnya dihentikan sementara.
"Jadi, kalau mereka damai, dan pelapor mencabut laporannya artinya RC (Restorative justice, red) dan itu merupakan hak dari pelapor," ungkapnya.
Diketahui, Rabu 1 November 2023 beredar di media sosial aksi penganiayaan yang dialami oleh dua orang anak berseragam sekolah, kejadiannya diwilayah Kabupaten Muratara, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
