Mengenang Hardiknas Berdarah di Kota Lubuklinggau Tahun 1991!!! Belasan Siswa SD Meninggal Dunia

- 2 Mei 2024, 17:24 WIB
Nurbaiti (47) saksi hidup peristiwa berdarah dalam Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Kota Lubuklinggau tahun 1991.
Nurbaiti (47) saksi hidup peristiwa berdarah dalam Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Kota Lubuklinggau tahun 1991. /

KLIKLUBUKLINGGAU.com - Tepat pada 2 Mei 1991 atau 33 tahun lalu terjadi peristiwa berdarah yang menjadi perhatian nasional di Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Pasalnya, saat ini terjadi peristiwa yang sangat menyanyat hati, yakni putusnya jembatan Gang Kandis yang menghubungkan Kelurahan Ulak Surung dan Kelurahan Lubuklinggau Ulu.

Ambruknya jembatan yang saat ini menghubungkan Kecamatan Lubuklinggau Barat I dan Lubuklinggau Utara II, duduga akibat kelebihan beban. Karena, banyaknya kendaraan yang melintas yang membawa anak-anak sekolah untuk melakukan upacara di Lapangan Merdeka (saat ini sudah menjadi lapangan kurma, perkarangan masjid Agung As-salam).

Baca Juga: Pakai Baju PDIP Seorang Pria di Lubuklinggau Ditangkap Polisi!!! Kasusnya Buat Kaum Hawa Geram

Jembatan yang terbuat dari kayu tersebut ambruk, dan mengakibatkan 14 orang anak sekolah kelas IV, V dan VI dari SDN Negeri 46 Lubuklinggau meninggal dunia.

Disampaikan oleh sakki korban yang selamat Nurbaiti (47) menyampaikan kalau setiap tanggal 2 Mei yang merupakan hari Pendidikan Nasional dirinya selalu berdiri diatas jembatan Ulak Surung, guna melakukan tafakur sejenak dan tabur bunga.

Hal itu dilakukannya untuk mengenang meninggalnya, belasan orang teman sekolahnya dimana akibat dari putusnya tali jembatan gantung tersebut.

Saat itu 3 mobil yang mengangkut puluhan murid SD 46 berada di atas jembatan gantung Ulak Surung, akibatnya 3 mobil mengangkut dan tercebur masuk ke sungai yang mengangkut puluhan murid kelas IV kelas V dan kelas VI SD Negeri 46 Lubuklinggau, akibatnya 14 orang meninggal dunia.

Nurbaiti mengungkapkan, pada 2 Mei 1991 ia masih duduk di kelas VI, dan memang beberapa hari sebelumnya Kepala Sekolah SD 46 ketika itu dijabat oleh Muwirdah mengumumkan bahwa murid Kelas IV, V, dan Kelas VI akan mengikuti Upacara Hari Pendidikan Nasional di Lapangan Merdeka Lubuklinggau.

Jadi, paginya 2 Mei 1991 dihalaman sekolah telah menunggu 3 buah taksi kota yang akan mengangkut kami ke tempat upacara berlangsung.

Halaman:

Editor: Aan Sangkutiyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah