VinFast Hadapi Gugatan di California Akibat Sengketa Pembayaran Sewa dan Investigasi Kecelakaan Maut

- 3 Juni 2024, 09:30 WIB
Barisan mobil VinFast asal Vietnam
Barisan mobil VinFast asal Vietnam /Avoltaindonesia

KLIKLUBUKLINGGAU.com - Pabrikan otomotif asal Vietnam, VinFast, tengah menghadapi gugatan hukum di pengadilan California terkait kewajiban pembayaran sewa kepada perusahaan jasa real estate di kawasan tersebut. Perusahaan tersebut belum membayarkan kewajibannya sebesar 356 ribu dolar AS atau setara dengan Rp5.7 miliar.

Menurut laporan dari CarsCoops pada Selasa, VinFast belum membayarkan kewajiban sewa untuk gerai mereka di Palo Alto sejak Mei 2023 hingga sekarang.

Perusahaan real estate yang menyewakan tempat tersebut menyatakan bahwa mereka telah mengirimkan pemberitahuan kepada VinFast pada tanggal 26 April, meminta pembayaran atau penghentian penggunaan tempat tersebut.

Baca Juga: Aito M7 Ultra Resmi Diluncurkan di China, Hadir dengan Fitur dan Teknologi Terbaru

Namun, VinFast menanggapi tuduhan tersebut dengan mengatakan bahwa mereka telah melakukan pembayaran sewa bulanan hingga Maret 2024. "Tuduhan bahwa VinFast belum membayar sewa mulai 1 Mei 2023 hingga 1 April 2024 tidak akurat," kata perusahaan dalam pernyataan yang dikeluarkan kepada Reuters.

"Kami telah melakukan pembayaran sewa bulanan hingga dan termasuk Maret 2024. Kami telah menangguhkan pembayaran sewa sejak April 2024 karena negosiasi yang sedang berlangsung dengan pemilik untuk mengubah perjanjian sewa."

Masalah pembayaran sewa ini tampaknya bukan menjadi prioritas utama bagi VinFast saat ini. Perusahaan juga tengah menghadapi investigasi serius dari regulator keselamatan federasi California terkait kecelakaan fatal yang melibatkan model VF 8 mereka.

Baca Juga: Hyundai Menghadapi Gugatan Class Action di New York Terkait Kerusakan Cat pada Model Genesis

Pada April lalu, sebuah kecelakaan tragis terjadi di Pleasanton, California, yang menewaskan empat orang, yaitu Tarun dan Rincy George serta kedua anak mereka. Kendaraan yang mereka kendarai, VinFast VF 8, menabrak pohon dan terbakar.

National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) telah menerima keluhan dari pemilik VF 8 yang meminjamkan kendaraan tersebut kepada keluarga George.

Keluhan tersebut mengungkapkan bahwa sebelumnya kendaraan tersebut telah mengalami masalah pada bagian setir kemudi, yang diduga dapat menjadi penyebab kecelakaan maut tersebut.

Baca Juga: Jeep Perkenalkan SUV Listrik Global Pertama, Wagoneer S 2026 Bakal Merubah Peta Pasar Jeep

Regulator keselamatan federasi sedang menyelidiki apakah masalah kemudi ini berkontribusi pada kecelakaan tersebut. Hasil investigasi ini akan sangat menentukan langkah selanjutnya yang harus diambil oleh VinFast, baik dari sisi hukum maupun teknis.

Permasalahan hukum yang dihadapi VinFast di California ini bisa berdampak signifikan pada reputasi dan operasi perusahaan.

Gugatan terkait pembayaran sewa dan investigasi kecelakaan fatal menambah tekanan bagi pabrikan otomotif yang relatif baru ini dalam upaya mereka untuk menancapkan kuku di pasar internasional, khususnya di Amerika Serikat.

Baca Juga: Hyundai Perkenalkan New Palisade XRT di Indonesia, Harga Mulai Rp1 Miliar Untuk Mendapatkan Eksklusivitas

VinFast kini berada di bawah sorotan tajam baik dari pihak pemilik properti yang menyewakan tempat mereka maupun dari regulator keselamatan jalan raya.

Penyelesaian kedua masalah ini dengan tepat dan cepat akan sangat penting bagi kelangsungan operasi dan reputasi VinFast di pasar global.

Sementara itu, publik dan pihak berwenang akan terus memantau perkembangan kasus ini dengan seksama, menunggu hasil dari investigasi NHTSA serta putusan pengadilan terkait sengketa pembayaran sewa.

VinFast diharapkan bisa segera menuntaskan berbagai permasalahan ini dan fokus pada peningkatan kualitas produk serta layanan mereka untuk memastikan keselamatan dan kepuasan pelanggan di masa mendatang. ***

Editor: Firmansyah Ababil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah