Cara Kejam untuk Menjajah Palestina, Israel Pancing Massa dengan Rekaman Jerit Tangisan

- 21 April 2024, 22:42 WIB
Ilustrasi Cara Kejam untuk Menjajah Palestina, Israel Pancing Massa dengan Rekaman Jerit Tangisan.
Ilustrasi Cara Kejam untuk Menjajah Palestina, Israel Pancing Massa dengan Rekaman Jerit Tangisan. /pexels

KLIKLUBUKLINGGAU.com – Seolah belum cukup kejam menjajah penduduk Palestina, tentara Israel menggunakan cara baru untuk membunuh warga sipil, yaitu menarik massa dengan menggunakan rekaman tangisan warga sipil.

Gambar-gambar tersebut disiarkan melalui drone yang terbang di sekitar sasaran.
Isi rekamannya antara lain teriakan minta tolong dari ibu-ibu dan anak-anak, termasuk bayi.

Kemudian, setelah suara tersebut menarik dan menghasut warga Palestina di Gaza untuk berkumpul di satu tempat, mereka akan ditembak berkali-kali.

Baca Juga: Taktik Psikologis Israel: Memanfaatkan Rekaman Jeritan untuk Teror di Gaza

Metode ini digunakan oleh tentara IOF sebagai taktik baru untuk menyiksa secara psikologis masyarakat Jalur Gaza, yang merupakan bagian dari genosida yang sedang berlangsung.

Kabar ini dibenarkan oleh Euro-Med Human Rights Observatory berdasarkan kesaksian langsung warga kamp pengungsi Nuseirat di Gaza. Warga Palestina mengaku pertama kali mendengar jeritan perempuan dan bayi pada Minggu dan Senin, 14 dan 15 April 2024, saat larut malam.

Setelah suara itu disiarkan, quadcopter Israel menembaki siapa saja yang keluar dari tenda untuk memeriksa sumber suara tersebut. Selanjutnya, untuk menghasut dan menghancurkan moral rakyat Palestina, penjajah Israel juga menyiarkan suara tembakan, ledakan, suara kendaraan militer dan nyanyian dalam bahasa Arab dan Arab Ibrani.

Baca Juga: Manipulasi Psikologis: Strategi Israel di Balik Rekaman Jeritan yang Mengerikan di Gaza

“Kami sedang duduk di malam hari ketika kami tiba-tiba mendengar suara gadis-gadis berteriak: 'Tolong, tolong saya, saya terluka!'. Ternyata tidak ada perempuan yang ditemukan, tapi kami langsung menjadi sasaran drone quadcopter," kata salah satu penghuni kamp, ​​​​seorang pemuda yang tidak mau disebutkan namanya demi keselamatan, dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu, 20 April 2024.

“Saya melarikan diri ke dalam tenda, dan dua orang tepat di depan saya terluka parah. Karena baku tembak yang terus terjadi, kami tidak dapat mengobati mereka, jadi kami memanggil ambulans, dan ambulans datang untuk mengangkut mereka. Banyak warga yang mendengar suara tersebut juga merespon untuk memberikan bantuan," katanya lagi.

Dalam pengakuan warga lainnya, kepada warga Gaza diperdengarkan suara desing peluru dan tangisan para wanita serta anak-anak yang sedang kesusahan.

Baca Juga: Badan Keamanan Ukraina Berhasil Serang Radar Rusia dengan Drone Kamikaze, Rusak Total di Oblast Bryansk

"Suara ini berlanjut sekitar 10 hingga 15 menit, tapi tidak ada dari kami yang keluar karena hari sudah sangat larut dan saya tahu ini adalah rekaman dari pesawat,” kata seorang wanita paruh baya (60) penghuni kamp. ***

Halaman:

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x