Network
KLIKLUBUKLINGGAU.com - Pada era 1970-an, Shenyang Aircraft Factory memulai perjalanan desain pesawat tempur ringan yang menggunakan mesin Rolls-Royce Spey 512 dari Inggris, diberi nama J-11. Namun, tantangan dalam memperoleh mesin dari Inggris membuat proyek ini terpaksa terhenti.
Melangkah maju, J-11 kemudian mengalami transformasi sebagai hasil lisensi dan pengembangan dari Su-27SK Rusia. Awalnya, Sukhoi menjadi pemasok utama semua komponen pesawat kepada Shenyang sesuai perjanjian pada tahun 1995.
Namun, seiring berjalannya waktu, produksi lokal Tiongkok semakin mendominasi. Sekitar 70% dari seluruh pesawat Su-27 yang dipesan oleh Angkatan Udara Tiongkok (PLAAF) diproduksi di dalam negeri.
Pada tahun 2004, produksi versi dasar J-11 dihentikan setelah sekitar 100 unit diproduksi, karena sudah tidak lagi memenuhi kebutuhan PLAAF. Sebagai penggantinya, PLAAF memperkenalkan model J-11C yang dilengkapi dengan berbagai peningkatan, termasuk peluru kendali anti-kapal dan udara ke udara SD-10 buatan Tiongkok.
Berikut spesifikasi dari pesawat tempur J-11:
- Kru: 1 orang
- Dimensi: Panjang 21,9 meter, Rentang sayap 14,70 meter, Tinggi 5,92 meter, Luas sayap 62,04 meter persegi
- Berat: Kosong 16.870 kg, Isi 23.140 kg, Maksimum saat lepas landas 33.000 kg
- Mesin: 2 × Lyulka AL-31F atau Woshan WS-10A "Taihang" turbofans
- Performa: Laju maksimum Mach 2,35, Jangkauan 3.720 km, Radius tempur 2.000 km, Langit-langit batas 19.000 m, Laju tanjak >325 m/s
- Persenjataan: Termasuk senjata api Gryazev-Shipunov GSh-30-1 30mm, dan berbagai rudal dan bom untuk misi serangan udara.
- Avionik: Meliputi radar NIIP Tikhomirov N001VE Myech, sistem elektro-optik OEPS-27, dan helm-mounted sight (HMS) NSts-27.
Jejak evolusi pesawat tempur J-11 dari desain awal hingga spesifikasi terbaru menunjukkan peran pentingnya dalam mendukung kemampuan pertahanan udara Tiongkok. ***
