Evolusi Kebijakan Penggunaan Jilbab dalam Foto Paspor di Rusia: Perubahan Kebijakan dan Implikasinya

- 1 Mei 2024, 15:30 WIB
ilustrasi Evolusi Kebijakan Penggunaan Jilbab dalam Foto Paspor di Rusia: Perubahan Kebijakan dan Implikasinya./ imigrasi.go.id
ilustrasi Evolusi Kebijakan Penggunaan Jilbab dalam Foto Paspor di Rusia: Perubahan Kebijakan dan Implikasinya./ imigrasi.go.id /

KLIKLUBUKLINGGAU.com – Sejak tanggal 5 Mei 2024, pemerintah Rusia telah menggulirkan perubahan signifikan dalam aturan permohonan kewarganegaraan untuk warga negara asing terkait pemakaian jilbab atau kerudung dalam foto paspor. Langkah ini menandai titik balik dalam kebijakan negara tersebut terhadap penggunaan jilbab dalam dokumen resmi.

Sebelumnya, jilbab yang menutupi wajah seperti cadar atau burqa dilarang dalam foto paspor, SIM, izin kerja, dan hak paten bagi warga negara Rusia. Namun, kebijakan baru ini memperbolehkan penggunaan jilbab dalam foto-foto tersebut, dengan catatan wajah tidak tertutup seluruhnya.

Anggota komite antikorupsi dan keamanan negara bagian Duma, Biysultan Khamzaev, menekankan bahwa kebijakan ini memberikan ruang bagi para pemeluk agama untuk mempertahankan tradisi keagamaan mereka sambil tetap memperhatikan keamanan negara. Namun, seiring dengan perubahan ini, tetap ada pembatasan yang harus diikuti.

Baca Juga: Naval Group Umumkan Pelunasan Kapal Perang Fregat untuk Pertahanan Angkatan Laut Yunani di Lorient

Evolusi kebijakan ini melihat latar belakang panjangnya. Pada masa Uni Soviet, jilbab tidak diizinkan dalam foto paspor bagi perempuan. Namun, setelah keruntuhan Uni Soviet pada 1991, perempuan Muslim mulai mengambil foto dengan jilbab. Larangan terhadap jilbab dalam foto paspor diumumkan pada tahun 1997, tetapi pada tahun 2003, Mahkamah Agung Rusia menyatakan larangan tersebut tidak berdasar hukum.

Perubahan ini mencerminkan dinamika kompleks antara kebebasan beragama dan keamanan negara di Rusia. Sementara mendapat dukungan dari sebagian masyarakat yang melihatnya sebagai langkah menuju inklusivitas, kebijakan ini juga menuai kritik dari mereka yang mengkhawatirkan implikasi keamanan nasional dan penyalahgunaan.

Baca Juga: Northrop Grumman Dapat Kontrak 387 Juta USD untuk Dukung Drone RQ-4 Global Hawk Italia, Jepang, dan Korsel

Dengan demikian, perubahan kebijakan ini menciptakan ruang untuk diskusi lebih lanjut tentang peran agama dalam identitas nasional Rusia dan kompleksitas menjaga keseimbangan antara kebutuhan individu dan keamanan negara dalam konteks global yang terus berubah. ***

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah