Susu Kental Manis Jadi Salah Satu Penyebab Stunting, Benarkah? Ini Penjelasan Dokter Anak

16 Februari 2023, 23:26 WIB
Ilustrasi susu kental manis. /Pixabay/theUjulala/

KLIKLUBUKLINGGAU.com- Sebagian orangtua di Indonesia masih sering memberikan susu kental manis sebagai pengganti kebutuhan protein anak. Padahal pemberian kental manis, memicu terjadinya stunting.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, tercatat 21,6 persen anak di Indonesia kini mengalami stunting. Bahkan, kasus ini pun masih ditemukan di DKI Jakarta.

Menurut Dokter anak Rumah Sakit Permata Depok, Agnes Tri Harjaningrum, susu kental manis boleh diberikan jika usia anak sudah lebih dari lima tahun.

Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu Cara Cegah Anak dari Pelecehan Seksual, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Anak

Akan tetapi, diperkenalkan hanya sebagai toping makanan bukan sebagai pengganti susu formula.

"Kalau kita berbicara mengenai stunting, itu dua tahun pertama sangat penting. Jadi di usia balita ini kita harus memberikan makanan yang benar agar anak tidak stunting," ujar Agnes.

Agnes menjelaskan, susu kental manis nyatanya memiliki kadar gula yang sangat tinggi.

Sehingga ketika diberikan anak akan merasa cepat kenyang, dan tidak berselera makan makanan sehat lainnya.

Baca Juga: Bayi Diberi Kopi Bolehkah? Ini Penjelasan dari Ahli Gizi

"Hubungannya dengan stunting itu, mereka (kental manis) proteinnya rendah, gulanya tinggi itu kental manis. Itu membuat anak kenyang akhirnya dia tidak mau makan sayur dan lain-lain, hanya makan gula saja jadi kalorinya tinggi," ujar Agnes sebagaimana dikutip dari Antara pada Kamis, 16 Februari 2023.

Pemberian susu kental manis secara berlebihan pada anak juga memberikan dampak yang buruk secara bertahap.

Salah satunya defisiensi makronutrien atau kekurangan gizi mikro seperti zink atau protein hewani.

"Pertama anak akan mengalami defisiensi makronutrien,atau kekurangan gizi mikro salah satunya adalah zink atau protein hewani, jika berat anak terus menurun, maka anak bisa terindikasi terkena stunting akibat kekurangan gizi kronis," jelasnya.

Tidak hanya mengonsumsi susu kental manis secara berlebihan, Agnes menilai kurangnya pengetahuan terkait pola makan menjadi penyebab utama anak terkena stunting.

Baca Juga: Ketahui Lima Cara Cegah Stunting, Salah Satunya Terapkam Konsep Isi Piringku

"Masih banyak ibu yang beranggapan bahwa jajanan manis atau yang ada di sekitar sekolah tidak berbahaya dan bisa memenuhi gizi anak meski sedikit," kata Agnes.

Untuk itu Agnes meminta para orang tua bisa mengetahui dan mematuhi anjuran pemberian makanan dan gizi pada anak, yang sudah disarankan oleh para ahli gizi dan dokter.

Agar kasus stunting dan diabetes tipe II pada anak tidak terus meningkat di Indonesia.

"Asupan gula anak tidak berlebihan, itu bisa memicu stunting atau terkena diabetes tipe II yang saat ini diketahui semakin meningkat di Indonesia," katanya.***

Editor: Rina Sephtiari

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler