Ini Bahaya Makan Telur Setengah Matang yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Keracunan Salmonella

- 6 Januari 2024, 19:15 WIB
Ilustrasi bahaya komsumsi telur setengah matang bagi kesehatan.
Ilustrasi bahaya komsumsi telur setengah matang bagi kesehatan. /Tangkap layar channel youtube Sehat Secara Alami./

KLIKLUBUKLINGGAU.com- Telur merupakan sumber protein tinggi yang mudah dinikmati setiap hari dengan berbagai varian sajian. Dalam sebutir telur mentah terkandung vitamin A, vitamin B5, B2, B6 dan B12, vitamin K, vitamin D, vitamin E, folat, selenium, fosfor, potassium, zinc, omega-3, serta kalsium yang baik bagi tubuh.

Telur bahkan digadang-gadang sebagai sumber vitamin dan protein yang sangat lengkap walaupun tidak mengandung vitamin C. Bisa dibilang, telur merupakan bahan makanan yang paling mudah diolah dan cocok bersanding dengan kuliner lain.

Salah satu bentuk favorit olahan telur yakni telur mata sapi dengan bagian kuning yang masih meluber alias setengah matang. Meski enak, apalagi disajikan bersama mi, sayangnya ada bahaya makan telur setengah matang yang perlu diwaspadai.

Baca Juga: Ini 5 Fakta Kecelakaan KA Turangga vs KA Lokal Bandung Raya di Cicalengka

Efek yang ditimbulkan bisa memengaruhi kesehatan dan membuat nutrisi tidak terserap dengan sempurna.

Bahaya makan telur setengah matang

Dilansir Healthline, berikut risiko yang patut diwaspadai ketika mengonsumsi telur setengah matang.

Menurunkan penyerapan protein

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, telur mentah merupakan sumber protein hewani dengan asam amino lengkap, melansir hasil penelitian dalam Pharmacognosy Reviews. Meski demikian, protein ini tidak akan memberikan efek baik apabila tidak terserap dengan baik oleh tubuh.

Nah, telur mentah dapat menurunkan proses tersebut. Studi dalam The Journal of Nutrition mencoba membandingkan kemampuan penyerapan protein dari 5 orang yang mengonsumsi telur mentah dan matang. Hasilnya, 90 persen protein dalam telur matang terserap, sedangkan tubuh hanya menyerap 50 persen protein dari telur mentah.

Baca Juga: Sangat Cantik! Ini Rekomendasi Hotel Populer di Lubuklingau dengan Orientasi Strategis dan Akomodasi Menarik

Seseorang mungkin menyerap kandungan tersebut lebih rendah atau tidak sama sekali. Meski demikian, perlu berbagai penelitian lanjutan mengingat studi yang dilakukan masih terbatas.

Menghambat penyerapan biotin

Biotin merupakan bentuk vitamin B larut air yang disebut sebagai B7. Dalam tubuh, vitamin ini mengambil peran untuk memproduksi glukosa dan asam lemak tubuh. Selain itu, biotin penting pada ibu hamil.

Kuning telur menyediakan kandungan biotin yang diperlukan tubuh. Namun, pada bagian putih telur, terdapat protein bernama avidin. Nah, si avidin ini mengikat biotin di usus halus sehingga membuatnya tidak terserap tubuh. Untungnya, panas dapat menghancurkan avidin.

Baca Juga: Memberikan yang Terbaik, Berikut Daftar Calon Tetap Anggota DPRD Kota Manado Periode 2024-2029 dari PPP

Dalam hal ini, tentu bukan jadi masalah jika mengonsumsi telur dalam kondisi matang, melansir Health Information dari National Institute of Health. Meski demikian, potensi kekurangan biotin terjadi ketika kamu terlalu banyak mengonsumsi telur mentah setiap harinya, seperti yang tertulis dalam Expert Review of Endocrinology & Metabolism.

Terkontaminasi bakteri

Bahaya makan telur yang paling dikhawatirkan adalah risiko penularan penyakit akibat bakteri. Studi dalam International Journal of Environmental Research and Public Health menyebutkan potensi ini ada pada telur mentah maupun setengah matang.

Salah satu bakteri yang berbahaya bagi kesehatan yakni salmonella. Kontaminasi bakteri tak hanya terjadi ketika telur akan digoreng, tapi juga pada waktu berikut:

Baca Juga: Menjelajahi Keindahan Tanjung Enim! 5 Tempat Destinasi Wisata Tanjung Enim yang Hits dan Instagramable

  • pembentukan telur dalam induk ayam;
  • kontaminasi bagian luar telur dan menembus membran cangkang;
  • dan ketika proses produksi dan selama distribusi.

Gejala keracunan Salmonella termasuk diare, perut kram, muntah, dan demam. Indikator tersebut bisa muncul 6 jam hingga 6 hari setelah terinfeksi bakteri. Parahnya lagi, efek tersebut bisa berlangsung sekitar 4-7 hari setelah mengonsumsi makanan terkontaminasi.

Meski sebagian besar individu bisa sembuh dengan cepat, Salmonella dapat menyebabkan efek serius pada sebagian orang. Termasuk mereka yang sedang hamil, berusia lanjut, sistem kekebalan tubuh yang terganggu, dan anak kecil. Kelompok tersebut sebaiknya menghindari mengonsumsi makanan mentah.

Baca Juga: Jenis Operasi Ini Ditanggung BPJS Kesehatan, Apa Saja Itu?

Bagaimana cara mengonsumsi telur dengan aman?

Terlepas dari risiko bahaya dan kandungan manfaat dari telur setengah matang, ada beberapa tips mengonsumsinya yang bisa kamu terapkan seperti berikut:

  • Untuk menghindari paparan Salmonella, pastikan telur direbus hingga bagian putih dan kuning telurnya kenyal atau keras sempurna.
  • Jika ingin tetap setengah matang, pilihlah yang sudah melalui proses pasteurisasi untuk menghilangkan bakteri tersebut.
  • Periksa dan pilih dulu telurnya, terutama berdasarkan bagian permukaan kulitnya.
  • Bersihkan sisa kotorannya dan pilihlah yang cangkangnya utuh tanpa retakan.
  • Pastikan kesehatan tubuh dalam kondisi fit dan optimal sebelum konsumsi telur setengah matang.
  • Beli telur dan produk telur yang telah melewati proses pasteurisasi Hanya beli telur yang disimpan pada lemari pendingin di toko kelontong.
  • Simpan telur dalam lemari pendingin di rumah. Suhu ruangan memungkinkan pertumbuhan bakteri berbahaya lebih cepat.
  • Jangan mengonsumsi telur lewat masa kadaluwarsa Hindari mengolah, mengonsumsi telur yang telah retak atau pecah.
  • Cuci tangan setelah bersentuhan dengan telur mentah. Nah itu dia manfaat dan bahayanya konsumsi telur yang dimasak setengah matang.

Bahaya makan telur setengah matang memang tidak mendadak fatal. Meski demikian, sebaiknya hindari atau konsumsi secukupnya saja.

Editor: Rina Sephtiari

Sumber: PRFM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x