Selain Obesitas, Ini 5 Alasan Konsumsi Gula Terlalu Banyak Berbahaya Bagi Kesehatan

- 27 Juni 2024, 18:30 WIB
Ilustrasi gula
Ilustrasi gula /Pixabay/ Myriams-Fotos

KLIKLUBUKLINGGAU.com- Dalam kehidupan sehari-hari, gula dijadikan bahan tambahan dalam banyak produk olahan, seperti soda, kue, permen, dan banyak jenis makanan cepat saji. Gula sering ditambahkan untuk memberikan rasa manis pada produk, sekaligus sebagai pengawet alami produk makanan.

Gula memang dibutuhkan tubuh sebagai karbohidrat untuk menghasilkan energi. Namun mengonsumsinya juga harus bijak jika tidak ingin berdampak buruk bagi kesehatan.

Seperti dilansir dari laman healthline, Kamis 27 Juni 2024, mengkonsumsi gula berlebih dapat memicu berbagai masalah penyakit seperti diabetes, penambahan berat badan, jerawat, serta meningkatkan risiko beberapa kondisi medis tertentu. Oleh sebab itu, berikut 5 alasan mengapa makan terlalu banyak gula berdampak buruk bagi kesehatan.

Baca Juga: Kominfo Bikin Aplikasi Pemberantas Judi Online, Apa Saja Fiturnya?

1. Menyebabkan penambahan berat badan

Bukti menunjukkan bahwa tambahan gula sering kali berasal dari minuman yang dimaniskan dengan gula. Minuman yang mengandung gula, seperti soda, jus, teh manis mengandung fruktosa. Hal itulah yang menjadi kontributor utama obesitas.

Karena mengkonsumsi fruktosa meningkatkan rasa lapar dan keinginan akan makan lebih dari glukosa, jenis gula utama yang ditemukan dalam makanan bertepung.

2. Meningkatkan risiko penyakit jantung

Pola makan tinggi gula telah dikaitkan dengan peningkatan risiko banyak penyakit, termasuk penyakit jantung. Selain menyebabkan obesitas, pola makan tinggi gula dapat membuat tingginya kadar trigliserida, gula darah, dan tekanan darah yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Baca Juga: Daftar Harga Suzuki Ertiga Juni 2024, Dilengkapi dengan Spesifikasi dan Fitur Unggulan Terbaru

Mengkonsumsi terlalu banyak gula terutama dari minuman manis, telah dikaitkan dengan aterosklerosis. Sebuah penyakit yang ditandai dengan timbunan lemak yang menyumbat arteri.

3. Jerawat

Makanan dengan glikemik tinggi, seperti makanan manis olahan, meningkatkan gula darah Anda lebih cepat dibandingkan makanan dengan indeks glikemik lebih rendah.

Mengonsumsi makanan manis dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan insulin, hingga menyebabkan peningkatan sekresi androgen, produksi minyak, dan peradangan yang semuanya berperan dalam perkembangan jerawat.

Baca Juga: Kapan Hasil Final Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Diumumkan? Cek Jadwalnya di Sini

4. Meningkatkan risiko diabetes tipe 2

Diabetes adalah penyebab utama kematian dan penurunan harapan hidup. Konsumsi gula yang berlebihan secara historis dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes. Meskipun belum ada penelitian yang membuktikan bahwa konsumsi gula menyebabkan diabetes, terdapat hubungan yang kuat.

Mengonsumsi gula dalam jumlah besar secara tidak langsung dapat meningkatkan risiko diabetes dengan berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan peningkatan lemak tubuh, yang keduanya merupakan risiko terkena diabetes. konsumsi gula tinggi dalam jangka waktu lama mendorong resistensi terhadap insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas yang mengatur kadar gula darah.

5. Meningkatkan risiko kanker

Mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena kanker tertentu. Sebuah penelitian terhadap lebih dari 22.720 pria selama lebih dari 9 tahun menemukan bahwa peningkatan konsumsi gula dari minuman manis dikaitkan dengan risiko lebih besar terkena kanker prostat.

Baca Juga: Ibu Hamil Jangan Konsumsi Buah Ini Jika Tidak Ingin Alami Persalinan Dini

Studi lain menemukan bahwa kanker kerongkongan dikaitkan dengan peningkatan konsumsi sukrosa, atau gula meja, serta makanan penutup dan minuman manis. Penelitian tentang hubungan antara asupan gula tambahan dan kanker masih berlangsung, dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya hubungan kompleks ini.***

Editor: Rina Sephtiari

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah