Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Ternyata Ini Manfaat Puasa Bulan Ramadhan Menurut Studi

22 Maret 2023, 16:20 WIB
Ilustrasi bulan suci Ramadhan. /Pixabay/@pinterastudio

KLIKLUBUKLINGGAU.com-Jelang puasa Ramadhan 2023 banyak orang mulai mengatur waktu makannya secara berbeda dari sebelumnya, dari kewajiban bagi umat beragama, puasa ternyata telah terbukti secara sains bermanfaat bagi kesehatan.

Puasa bulan suci Ramadhan bisa menurunkan berat badan karena berpotensi mengonsumsi lebih sedikit kalori.

Menurut ahli diet Marcela Fiuza, juru bicara British Dietetic Association puasa berarti tidak mengonsumsi kalori dalam jangka waktu tertentu.

Baca Juga: Lima Menu Sahur Sehat yang Bisa Dikonsumsi Agar tidak Lemas Saat Puasa Bulan Ramadhan

Kemudian, 7ntuk menurunkan berat badan, banyak orang melakukan puasa untuk mendapatkan manfaat potensial termasuk juga kesehatan usus dan jantung yang lebih baik serta menurunkan tekanan darah.

Tetapi penting untuk dicatat bahwa puasa Ramadhan tidak menjamin hasil yang sama kepada semua orang. Apalagi bagi orang dengan gangguan makan, wanita hamil, penderita diabetes, manula, dan anak-anak.

Kondisi Tubuh saat Berpuasa
Melansir laman Live Science, Fiuza menjelaskan potensi manfaat puasa dan kondisi tubuh saat melakukan puasa.

Baca Juga: Empat Manfaat Sahur Saat Puasa Bulan Ramadhan

"Selama berpuasa tubuh melakukan sejumlah adaptasi metabolisme untuk tetap berfungsi optimal tanpa adanya bahan bakar (makanan) eksternal," tegasnya.

"Dalam beberapa jam pertama puasa tubuh menggunakan simpanan glikogennya untuk energi. Setelah habis ada saklar metabolisme, di mana tubuh mulai memecah asam lemak menjadi keton yang kemudian digunakan sebagai sumber energi," ujar Fiuza menjelaskan.

Meningkatkan Kontrol Gula Darah
Dikutip dari Healthline, beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat meningkatkan kontrol gula darah yang sangat berguna bagi mereka yang berisiko terkena diabetes.

Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol Lubuklinggau-Bengkulu Dipastikan Ditunda! Terkendala Masalah Ini 

Faktanya, satu penelitian pada 10 orang dengan diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa puasa intermiten jangka pendek secara signifikan menurunkan kadar gula darah. Puasa intermiten adalah puasa untuk mengontrol konsumsi makan terutama berkaitan dengan mengurangi jumlah kalori.

Lalu sementara itu, tinjauan tahun 2014 lainnya menemukan bahwa puasa intermiten dan puasa alternatif sama efektifnya dengan membatasi asupan kalori untuk mengurangi resistensi insulin.

Penurunan resistensi insulin dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, memungkinkannya mengangkut glukosa dari aliran darah ke sel dengan lebih efisien.

Baca Juga: Mau Beli Mobil Bekas Rp 80 Jutaan Tapi Bukan LCGC ? Berikut 10 Pilihan yang Direkomendasikan

Perlu diingat bahwa beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat memengaruhi kadar gula darah secara berbeda untuk pria dan wanita.

Contohnya, satu studi 3 minggu yang lebih tua menunjukkan bahwa mempraktikkan puasa alternatif merusak kontrol gula darah pada wanita tetapi tidak berpengaruh pada pria.

Meningkatkan Fungsi Otak

Penelitian sebagian besar terbatas pada penelitian hewan, beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa memiliki efek yang kuat pada kesehatan otak.

Baca Juga: Berikut Ini 5 Mobil SUV Murah yang Patut Jadi Pertimbangan Untuk Dibeli 2023

Satu studi tahun 2013 pada tikus menunjukkan bahwa berlatih puasa intermiten selama 11 bulan meningkatkan fungsi otak dan struktur otak.

Penelitian pada hewan lainnya melaporkan bahwa puasa dapat melindungi kesehatan otak dan meningkatkan pembentukan sel saraf untuk membantu meningkatkan fungsi kognitif.

Karena puasa juga dapat membantu meredakan peradangan dan puasa juga dapat membantu mencegah gangguan neurodegeneratif.

Tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi efek puasa pada fungsi otak pada manusia. * (Bella Martha Anggelleta).

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler