Allah swt menciptakan kebahagiaan dan kesedihan silih berganti agar manusia menyadari nikmatnya kebahagiaan sehingga seseorang bersyukur tatkala mendapat kebahagiaan dan berbagi dengan orang lain.
Begitu pula tatkala dilanda kesedihan ia mampu bertahan dan yakin bahwa itu adalah wujud kasih Allah yang ingin menghapuskan dosa dari dirinya sebagaimana hadits utama di atas dan ia yakin bahwa suatu saat “badai akan berlalu”. Allah swt berfirman :
وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ
“Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah ingin memberi bukti kebenaran kepada beriman (dengan orang-orang kafir) dan menjadikan sebagian diantara kalian sebagai syuhada’ (saksi). [QS. Ali Imran: 140].
Jangan bersedih karna roda kehidupan itu pasti berubah, tidak selamanya di bawah dam tidak selamanya di atas semuanya pasti ada fasenya tersendiri. *** (Bella Martha Anggelleta)