KLIKLUBUKLINGGAU.com - R. Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Institute, menegaskan bahwa tuduhan kecurangan pemilu dan penolakan terhadap hasil pemilu dapat dianggap sebagai tindakan melawan kehendak rakyat, demokrasi, dan konstitusi.
Dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Haidar menyatakan keyakinannya bahwa Pemilu 2024 berjalan baik.
Menurut hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI), tingkat kepuasan publik terhadap penyelenggaraan pemilu mencapai 83,6 persen, dan 76,4 persen menyatakan pemilu telah berlangsung secara jujur.
Baca Juga: Tragedi Petugas Pemilu: Tujuh Petugas Meninggal di NTT, 198 Masih Dirawat Intensif
Haidar menilai bahwa upaya mendelegitimasi pemilu bukanlah kehendak mayoritas rakyat, melainkan dorongan sebagian kecil elite politik yang haus akan kekuasaan.
Ia memperingatkan partai politik untuk tidak menentang kehendak rakyat dan menegaskan bahwa sikap menerima dan menghormati hasil pemilu adalah bentuk perjuangan untuk kepentingan rakyat.
Baginya, penolakan terhadap hasil pemilu menunjukkan bahwa partai tersebut tidak berjuang untuk kepentingan rakyat.
Baca Juga: Empat Jenis Beras Ini Diyakini Mampu Bantu Turunkan Berat Badan, Simak Tips Dietnya
Pemilu 2024 melibatkan 18 partai politik nasional dan enam partai politik lokal sebagai peserta. Pasangan calon presiden dan wakil presiden yang ikut serta adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (nomor urut 1), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. (nomor urut 3).