Tragedi Petugas Pemilu: Tujuh Petugas Meninggal di NTT, 198 Masih Dirawat Intensif

- 25 Februari 2024, 21:22 WIB
Tragedi Petugas Pemilu: Tujuh Petugas Meninggal di NTT, 198 Masih Dirawat Intensif
Tragedi Petugas Pemilu: Tujuh Petugas Meninggal di NTT, 198 Masih Dirawat Intensif /ANTARA/Darwin Fatir./

KLIKLUBUKLINGGAU.com - Hingga Minggu sore, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat bahwa jumlah petugas penyelenggara pemilu yang meninggal akibat Pemilu 2024 telah bertambah menjadi tujuh orang.

Anggota Komisioner KPU NTT, Baharudin Hamzah, menyampaikan bahwa terakhir yang dilaporkan meninggal adalah Laurensius Samun, anggota KPPS Desa Kolontobo.

Laurensius Samun meninggal pada Jumat dinihari di Puskesmas Waipukang setelah dirawat intensif sejak 16 Februari, setelah melaksanakan tugasnya saat proses pencoblosan dan perhitungan suara.

Baca Juga: Partai Golkar Raih Sukses dalam Pemilu 2024, Akbar Tandjung dan Airlangga Hartarto Bersatu dalam Apresiasi

Dengan tambahan ini, jumlah petugas pemilu yang meninggal menjadi empat petugas KPPS, dua petugas PPS, dan satu petugas PPK.

Dua petugas PPS yang meninggal adalah Aloysius Demo (57) dan Esra Grenigel Langare (20). Selain itu, Yohanes Baptista Atalawan Hayon (41), petugas PPK Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, juga menjadi korban.

Tiga petugas KPPS yang meninggal adalah Marselina Hoar, Antonio Silva Maia (54), dan Luther Manetlang (51).

Baca Juga: Sidang Isbat Penetapan Awal Puasa Ramadhan 1445 H Digelar 10 Maret 2024

Selain yang meninggal, 198 petugas penyelenggara Pemilu masih dirawat intensif di beberapa rumah sakit atau puskesmas akibat sakit. Kondisi ini menunjukkan dampak serius dari keterlibatan mereka dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 di NTT. ***

Editor: Firmansyah Ababil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x