KLIKLUBUKLINGGAU.com - Profesor Muryanto Amin, seorang Guru Besar Ilmu Politik sekaligus Rektor Universitas Sumatera Utara, menyoroti alasan belum bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam koalisi Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, penundaan tersebut disebabkan oleh adanya penentangan dari Partai Gelora.
“Ada resistance (penentangan) saya kira dengan Partai Gelora,” ungkap Prof. Muryanto.
Dalam konteks ini, Prof. Muryanto menyatakan bahwa Prabowo perlu mempertimbangkan atau membicarakan kembali diterimanya PKS dalam koalisi dengan Koalisi Indonesia Maju yang mendukungnya bersama Gibran.
“Apakah kemudian pendukung pertama itu bisa menerima koalisi dengan partai-partai yang menjadi kompetitor? Nah, itu yang menurut saya di permukaan terjadi, dan yang pasti ada resistance-resistance dari Partai Gelora sebagai pendukung dengan PKS kalau dia masuk menjadi anggota koalisi,” jelasnya.
Meskipun demikian, Prof. Muryanto menegaskan bahwa ketidakhadiran Prabowo-Gibran dalam acara halalbihalal PKS pada Sabtu (27/4) bukanlah sebuah penolakan. Ia menjelaskan bahwa undangan kepada Prabowo-Gibran sebenarnya menandakan hubungan erat antara PKS dengan Prabowo.
“Sebetulnya, hubungan Prabowo dengan PKS sudah terjadi sejak dua Pilpres yang lalu, ya, sebagai pendukung utama di Pilpres 2014 dan 2019, tetapi di PKS sendiri kan terpecah dua. Sekarang ini beberapa mantan elitenya membentuk partai sendiri, Partai Gelora,” tambahnya. ***