Sepekan Kedepan, Beberapa Wilayah di Sumatera Selatan Harus Waspada Terjadi Banjir

- 11 Desember 2022, 11:56 WIB
Banjir di wilayahbBeberapa waktu lalu (ilustrasi)
Banjir di wilayahbBeberapa waktu lalu (ilustrasi) /Antara.com

KLIKLUBUKLINGGAU.COM - Bencana hidrometeorologi berpotensi terjadi secara merata di Indonesia, sebab puncak musim hujan akan terjadi pada Desember 2022.

Peluang terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, merata di seluruh Indonesia.

Mulai dari Sumatera hingga Selatan Papua.

Menurut Muhari, hujan yang selama dua bulan terakhir tampak turun lebih deras dan cepat.

Baca Juga: Guru Pahlawan Bangsa Jadi Jangan Kalah dengan Murid Soal IT

Kondisi demikian disebabkan beberapa faktor.

“Antara lain, Indian Ocean Dipole (IOD) ataupun indeks minor negatif yang menyebabkan awan yang mengonveksi hujan menjadi lebih tebal,” katanya, Sabtu 10 Desember 2022.

Kondisi itu memperkuat intensitas turunnya hujan di seluruh kawasan Indonesia dengan fluktuasi yang hampir merata.

BNPB pun meminta semua pihak terus waspada dan mulai memperhatikan daya tampung atau kuatnya ekosistem lingkungan tempat tinggal masing-masing.

Baca Juga: Kabupaten Pangandaran Diguncang Gempa Bumi

Sehingga bisa menghadapi potensi banjir atau longsor.

Karena itu, Muhari menyarankan, seluruh pemda memperhatikan daya serap kawasan terhadap air yang turun.

Sehingga tidak akan terlalu mengganggu aktivitas sosial ekonomi masyarakat.

Selain itu, pemda juga diharapkan dapat menyisihkan anggarannya untuk merestorasi lingkungan di wilayahnya.

Baca Juga: Walikota Lubuklinggau Terima DIPA Petikan APBN 2023

Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, H Iriansyah Ssos SKM Mkes, mengakui hampir semua wilayah kabupaten/kota di Sumsel, termasuk lokasi yang rawan bencana banjir dan tanah longsor.

“Dataran tinggi berpotensi tanah longsor, sedang di dataran rendah berpotensi banjir akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir,” jelasnya.

Dari hasil pemetaan yang dilakukan, ada dua kategori yakni wilayah hulu dan hilir.

Wilayah hulu meliputi Musi Rawas, Muratara, Musi Banyuasin, dan Banyuasin.

Baca Juga: Sekda Mukomuko Banting Stir, Tiga Orang Alami Kecelakaan

Sementara wilayah hilir, meliputi, OKU, OKU Timur, OKU Selatan, Muara Enim, PALI, termasuk juga Kota Palembang, yang rawan terjadi banjir.

“Sehingga dengan cukup banyak daerah yang rawan inilah, kita harus bergerak cepat untuk siapkan langkah penangulangan saat bencana tersebut terjadi,” tegasnya. Upaya ini, melibatkan beberapa instansi terkait. Mulai dari BPBD Sumsel, TNI dan Polri, serta stakeholder terkait lain seperti Dinas PU, SAR, Dinsos, Dinkes dan beberapa instansi lainnya.

Ditegaskannya, bencana menjadi urusan bersama.

Sehingga penanggulangannya juga dilakukan secara serentak, dan bersama-sama dengan Pemda terkait.

Baca Juga: Polisi Perketat Penjaagaan di Bandara Soekarno Hatta

“Sehingga begitu terjadi bencana tadi, kita sudah siap. Tidak hanya di tingkat provinsi saja, tapi juga di tingkat kabupaten dan kota,” imbuhnya.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG SMB II Palembang, Veronica Sinta Andriyani mengatakan, untuk seminggu ke depan masih potensi hujan.

Intensitasnya sedang hingga lebat.

“Saat ini Sumsel masih dalam periode musim hujan. Karena itu kewaspadaan masyarakat dan instansi terkait terhadap terjadinya cuaca ekstrim (hujan lebat, disertai angin kencang, kilat/petir masih sangat diperlukan,” tukasnya. ***

Baca Juga: Ahli Puslabfor Polri Pastikan tidak Ada Keterlibatan Pihak Luar, di Kasus Kematian Sekeluarga di Kalideres

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x