Kemlu menyayangkan Palestina Tak Jadi Anggota PBB, AS Dikritik Habis-habisan

- 19 April 2024, 20:11 WIB
Ilustrasi - Kemlu Sesalkan Kegagalan Palestina Jadi Anggota PBB, AS Dikecam Habis.
Ilustrasi - Kemlu Sesalkan Kegagalan Palestina Jadi Anggota PBB, AS Dikecam Habis. /Anadolu/

KLIKLUBUKLINGGAU.com - Untuk kesekian kalinya Palestina kembali gagal membawa negaranya menjadi anggota resmi PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu) menyayangkan hal tersebut.

Kementerian Luar Negeri menyayangkan tidak terpilihnya Palestina menjadi anggota resmi PBB juga diakibatkan oleh tindakan Amerika Serikat (AS) sebagai anggota tetap Dewan Keamanan yang memberikan hak veto terhadap masalah tersebut.

Kemlu RI menegaskan, veto AS terhadap keanggotaan penuh Palestina di PBB mengecewakan banyak pihak. Bahkan veto Amerika terhadap keanggotaan PBB dipandang sebagai pengkhianatan terhadap aspirasi kita bersama untuk menciptakan perdamaian abadi di Timur Tengah di tengah kerusuhan Israel yang membara di Gaza.

Baca Juga: Belanda Mengirim Tiga F-16 Tambahan untuk Memperkuat Pelatihan Pilot Ukraina di Rumania

“Indonesia sangat menyesalkan kegagalan DK PBB untuk kesekian kalinya dalam mengesahkan resolusi mengenai keanggotaan penuh Palestina di PBB, dikarenakan veto oleh salah satu anggota tetap DK PBB,” kata Kemlu merujuk pada tindakan AS.

Diplomasi, mengacu pada tindakan Amerika. Sementara itu, Indonesia sebelumnya telah mendukung penuh Palestina menjadi anggota PBB. Alasannya, hal ini akan menempatkan Palestina sejajar dengan negara lain dalam proses perdamaian yang bertujuan mencapai solusi dua negara.

Syarat Keanggotaan Palestina Untuk menjadi anggota PBB, Palestina memerlukan sembilan suara setuju dan tidak ada suara veto dari anggota tetap, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia atau Tiongkok, untuk ratifikasi.

Baca Juga: Erdogan Menyalahkan Benjamin Netanyahu sebagai Biang Perang Antara Iran dan Israel

Kemlu RI kecewa karena video yang dirilis AS tidak menjadikan Palestina anggota penuh PBB. /Anadolu Sementara itu, dalam pertemuan di New York pada Kamis, 18 April 2024, saat 15 negara berkumpul untuk melakukan pemungutan suara mengenai keanggotaan Palestina, Amerika Serikat memvetonya.

Jadi, meski Palestina mendapat 12 suara mendukung dan 2 abstain saat itu, negara tersebut tetap tidak bisa menjadi anggota PBB karena keputusan yang diumumkan AS.

Reaksi Palestina terhadap hasil pemungutan suara Upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB terjadi dalam konteks serangan mematikan Israel di Jalur Gaza, dan oleh karena itu banyak negara mendukungnya.

Baca Juga: AS Setujui Penjualan Pesawat Angkut Basler BT-67 ke Argentina Seharga 143 Juta Dollar

Namun, veto yang dikeluarkan Amerika Serikat membuat presiden Palestina dan negara lain, termasuk Indonesia dan Malaysia, kecewa dengan hasilnya.

Bahkan Otoritas Palestina mengecam keras veto AS, menyebutnya tidak adil, tidak etis dan tidak masuk akal, terlepas dari keinginan masyarakat internasional.
***

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x