KLIKLUBUKLINGGAU.com - China semakin agresif terhadap kapal-kapal Filipina di Laut China Selatan, dan serangan dengan water cannon-nya dapat mengancam nyawa awak kapal, demikian peringatan seorang juru bicara pemerintah di Manila pada hari Rabu.
Sejumlah insiden di laut antara kedua negara tersebut telah melukai sejumlah prajurit Filipina dalam beberapa bulan terakhir karena kedua negara tersebut menegaskan klaim bersaing mereka atas perairan, terumbu karang, dan batuan di jalur air strategis tersebut.
Dalam insiden terbaru pada hari Selasa, Filipina mengatakan salah satu kapal penjaga pantai dan satu kapal pemerintah lainnya mengalami kerusakan akibat water cannon yang ditembakkan oleh China Coast Guard di dekat Scarborough Shoal.
Baca Juga: Evolusi Kebijakan Penggunaan Jilbab dalam Foto Paspor di Rusia: Perubahan Kebijakan dan Implikasinya
Tekanan airnya jauh lebih kuat dari insiden sebelumnya, dan merobek atau membengkokkan bagian logam dan peralatan pada kapal-kapal Filipina, kata Komodor Jay Tarriela, juru bicara Manila tentang Laut China Selatan.
"Tentu itu akan sangat fatal," kata pejabat tersebut, menjelaskan tekanan airnya sebesar 200 pon per inci persegi (14 kilogram per sentimeter persegi).
Namun, dia mengatakan tidak ada korban jiwa kali ini karena awak kapal diperintahkan untuk berlindung di dalam.
"China coast guard sekarang telah meningkatkan ketegangan dan tingkat agresinya juga terhadap Philippine Coast Guard," kata Tarriela.