Waspada DBD pada Anak, Kenali Gejala dan Pencegahannya

28 Februari 2023, 21:54 WIB
Ilustrasi nyamuk DBD /ANTARA

KLIKLUBUKLINGGAU.com- Demam berdarah (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan virus Dengue yang menular melalui gigitan nyamuk aedes aegypti .

Penyakit ini menimbulkan gejala demam tinggi, sakit kepala, serta nyeri tulang dan otot. Jika tidak ditangani dengan tepat, demam berdarah berisiko mengancam nyawa.

DBD dapat menyerang semua orang. Tak hanya orang dewasa, penyakit DBD juga dapat menyerang anak-anak.

Baca Juga: Kenali Penyebab, Gejala, hingga Cara Atasi Dehidrasi pada Bayi

Dokter spesialis anak konsultan infeksi dan penyakit tropis Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A, Subsp.IPT, M.TropPaed mengatakan ada tiga faktor penyebab anak terkena DBD, yakni daya tahan tubuh, virus, dan lingkungan.

"Kaidah infeksi sampai terjadi penyakit itu karena ada gangguan keseimbangan antara daya tahan tubuh seseorang, jenis serta kepadatan virusnya, dan lingkungannya," katanya dikutip dari Antara, Selasa 28 Februari 2023.

Baca Juga: Sering Dijadikan Lalapan, Daun Kemangi Juga Bermanfaat Untuk Kesehatan

Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) tersebut menjelaskan virus dengue terbagi empat jenis, yaitu tipe 1, tipe 2, tipe 3, dan tipe 4. Virus dengue tipe 2 dan 3 lah yang biasanya menyebabkan DBD berat.

Sementara lingkungan yang disukai oleh nyamuk aedes aegypti seperti kebun, genangan air jernih, dan baju yang digantung.

Baca Juga: Lima Manfaat Konsumsi Telur Puyuh, Salah Satunya Mencegah Kanker

Gejala Terkena DBD

Ketika nyamuk aedes aegypti betina menggigit, dr. Hinky mengatakan sistem kekebalan tubuh akan melakukan reaksi kekebalan yang ditandai dengan demam tinggi secara mendadak.

"Demamnya tiba-tiba tinggi, dikasih obat paracetamol mungkin turun dalam empat jam lalu naik lagi. Kemudian anak jadi lemas, terlihat seperti sakit berat, tidur terus, enggak mau makan, enggak mau minum, muntah-muntah," jelas dr. Hinky.

Ia menambahkan, anak juga bisa mengalami sakit otot, sakit sendi dan tulang, sakit kepala, hingga sakit belakang mata.

Baca Juga: Jaga Daya Tahan Tubuh Upaya Cegah Penyakit di Musim Hujan

Menurut dr. Hinky, kondisi tersebut dinamakan sebagai fase demam atau fase akut yang biasanya berlangsung selama 1-3 hari.

Kemudian pada hari ke-4 dan ke-5, dr. Hinky mengatakan virus dalam tubuh sudah hilang dan demam pun menurun, yang kadang membuat orang tua terkecoh mengira anak sudah sembuh. Padahal, fase ini merupakan fase kritis di mana terjadi kebocoran pembuluh darah dan penurunan trombosit.

"Ini harus dikasih cairan. Bocornya pembuluh darah itu kan kayak dehidrasi, karena cairan di pembuluh darah keluar dari jaringan. Ini membuat anak mual, kemudian cairan yg masuk ke rongga perut akan menekan diafragma, menekan lambung, bahkan bisa ke paru-paru menyebabkan anak sesak nafas. Bisa juga membuat hati membesar. Anak juga enggak pipis-pipis dalam 4-6 jam," jelas Hinky.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Bau Mulut Tak Sedap Bisa Jadi Awal Gejala Penyakit Kronis

"Kalau terlambat, anak bisa pendarahan dan kalau sudah pendarahan biasanya tidak tertolong," ujarnya menambahkan.

Namun jika diberi cairan dan anak mau makan dan minum, dr. Hinky melanjutkan, anak akan masuk ke fase penyembuhan pada hari ke-6 dan ke-7 yang ditandai dengan demam dan banyak buang air kecil serta munculnya ruam.

Mencegah DBD pada Anak

Guna mencegah anak terjangkit DBD, dr. Hinky mengatakan orang tua harus memastikan anak memiliki daya tahan tubuh yang baik serta mengendalikan nyamuk aedes aegypti.

"Jangan sampai digigit nyamuk, mau pakai insect repellent boleh, lalu waspada saat beraktivitas di luar rumah karena dia menggigit jam 7 pagi sampai jam 5 sore. Jangan ada baju yang digantung. Jangan ada air menggenang karena nyamuknya nyimpan jentik di situ. Jangan pakai bak mandi, tapi pakai shower kalau memungkinkan," jelas dr. Hinky.

Baca Juga: Mengenal Rematik Akibat Autoimun: Gejala, Penyebab, hingga Pengobatan

Sementara itu, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr. Ngabila Salama, MKM menambahkan, pencegahan demam berdarah juga dapat dilakukan dengan Gerakan 1 Rumah 1 Kader Jumantik.

"Pelihara juga ikan cupang dan tanaman yang tidak disukai jentik dan nyamuk seperti lemon balm, catnip, kemangi, lavender, peppermint, rosemary, marigold, dan geranium," katanya.***

Editor: Rina Sephtiari

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler