Wolbachia Dipercaya Efektif Turunkan Kasus DBD, Begini Cara Kerjanya

- 16 November 2023, 19:45 WIB
Ilustrasi Wolbachia efektif cegah DBD .
Ilustrasi Wolbachia efektif cegah DBD . /pixabay

KLIKLUBUKLINGGAU.com- Wolbachia merupakan inovasi teknologi untuk menurunkan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). Selain di Indonesia, pemanfaatan teknologi tersebut telah dilakukan di 9 negara, yakni Brazil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Meksiko, Kiribati, Sri Lanka, dan New Caledonia.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, di negara-negara itu, wolbachia terbukti efektif untuk mencegah dengue. Efektivitas wolbachia telah diteliti oleh World Mosquito Program (WMP) di Yogyakarta sejak 2011.

Penelitian tersebut dilakukan melalui dua fase, yakni fase persiapan dan pelepasan aedes aegypti dengan wolbachia dalam skala terbatas pada 2011-2015. Wolbachia dilaporkan bisa melumpuhkan virus dengue dalam aedes aegypti, sehingga virus tak akan menular ke dalam tubuh manusia.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn Hari Ini Jum'at 17 November 2023: Jangan Takut Mengambil Sikap yang Menurutmu Benar

Kemenkes menyebut, bila aedes aegypti jantan dengan wolbachia kawin dengan aedes aegypti betina, maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblokir.

Jika yang berwolbachia itu nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia.

WMP menemukan bahwa ketika nyamuk Aedes aegypti membawa Wolbachia, bakteri bersaing dengan virus seperti demam berdarah, Zika, chikungunya, dan demam kuning.

Baca Juga: Keindahan Surgawi Pantai Tanjung Aan di Lombok Memikat Dunia, Eksplorasi Pasir Putih,Ombak Indah Memikat Hati!

Hal itu membuat virus lebih sulit bereproduksi di dalam nyamuk, dan nyamuk jauh lebih kecil kemungkinannya untuk menyebarkan virus dari orang ke orang. Itu berarti, ketika nyamuk Aedes aegypti membawa bakteri Wolbachia alami, penularan virus seperti demam berdarah, Zika, chikungunya, dan demam kuning berkurang.

Pada tahun 2022, uji coba penyebaran juga dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Hasilnya adalah kasus demam berdarah bisa ditekan hingga 77 persen, tak hanya itu, proporsi dirawat di rumah sakit juga sebesar 86 persen.

Walaupun sudah ada metode Wolbachia, pencegaha DBD lewat gerakan 3M Plus tidak akan berhenti dilakukan. Gerakan 3M Plus yakni Menguras, Menutup, Mendaur ulang, dan tetap Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Baca Juga: Bansos Cair Rp400 Ribu Mulai Bulan Ini, Begini Cara Ambil BLT El Nino

Sebagai informasi, Wolbachia dikembangkan oleh World Mosquito Program (WMP), kelompok perusahaan nirlaba yang dimiliki oleh Monash University yang bekerja untuk melindungi komunitas global dari penyakit bawaan nyamuk seperti demam berdarah, Zika, demam kuning, dan chikungunya.***

Editor: Rina Sephtiari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x