Tak Hanya Warga, Puluhan Jurnalis di Gaza Juga Ditangkap dan Disiksa Israel Penjajah

- 20 Maret 2024, 19:45 WIB
Jurnalis Palestina korban pembunuhan oleh tentara Zionis di Gaza
Jurnalis Palestina korban pembunuhan oleh tentara Zionis di Gaza /Hamdani/

KLIKLUBUKLINGGAU.com- Kebrutalan Israel Penjajah makin menjadi-jadi, bahkan jurnalis di Palestina ikut jadi korban kekejian mereka. Setidaknya 40 jurnalis Palestina dilaporkan telah ditahan oleh Israel penjajah di wilayah Tepi Barat yang diduduki sejak Oktober 2023.

Menurut pernyataan bersama dari Komisi Urusan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina, pasukan Israel penjajah telah menahan 61 jurnalis sejak 7 Oktober 2023, di mana 21 di antaranya telah dilepaskan.

Tiga jurnalis perempuan termasuk di antara para tahanan tersebut, sementara 23 jurnalis dijebloskan dalam penjara tanpa diadili atau didakwa berdasarkan kebijakan penahanan administratif Israel yang terkenal buruk dan kejam.

Baca Juga: Tawarkan Pengalaman Menginap yang Paling Berkesan Bagi Para Tamunya Serta Menyajikan View yang Instagramable

Ketegangan situasi di seluruh wilayah pendudukan meningkat setelah Israel melakukan serangan militer yang fatal di Jalur Gaza sebagai tanggapan terhadap serangan militan Hamas pada 7 Oktober. Serangan tersebut mengakibatkan sekitar 1.200 kematian.

Sejak saat itu, setidaknya 435 warga Palestina di Tepi Barat telah kehilangan nyawa, dengan lebih dari 4.700 orang terluka dan 7.630 lainnya ditahan di wilayah tersebut. Israel Lakukan Genosida di Jalur Gaza Israel dituduh melakukan tindakan genosida oleh Mahkamah Internasional.

Dalam keputusan sela pada Januari 2024, mahkamah itu memerintahkan Israel untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah untuk memastikan bantuan kemanusiaan mencapai warga sipil di Gaza. Hingga berita ini diturunkan, Jalur Gaza telah mengalami serangan dari Israel yang telah menewaskan lebih dari 31.800 orang.

Baca Juga: Begini Cara Top Up DANA Melalui Virtual Account BCA, Ternyata Mudah dan Simple Banget Caranya dan Mudah Sekali

Sebelumnya, Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) telah mengumumkan niatnya untuk mengambil langkah hukum terhadap para pemimpin politik dan militer Israel jika mereka tidak mematuhi perintah dari Mahkamah Internasional (ICJ) terkait penargetan jurnalis. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Galant.

Kesaksian Jurnalis Ditangkap dan Disiksa Israel

Jurnalis Al Jazeera, Ismail al-Ghoul ditangkap oleh pasukan Israel Penjajah dan baru dibebaskan setelah 12 jam. Selama 12 tahun ditahan, Ismail mengaku mendapat perlaku keji seperti dipukuli habis-habisan oleh tentara Israel Penjajah. Padahal saat itu Ismail tengah meliput kondisi di Rumah Sakit Al Shifa Kota Gaza.

Ismail berada di Rumah Sakit Al Shifa pada Senin, 18 Maret 2024 pagi bersama para krunya, untuk meliput serangan keempat tentara Israel Penjajah. Di rumah sakit itu, ribuan warga sipil terjebak, termasuk staf medis, pasien, dan para pengungsi.

Baca Juga: Profil Riezky Aprilia!! Berpeluang Maju dalam Pilkada Lubuklinggau 2024 Usai Tak Lagi Jadi Anggota DPR RI

Seorang saksi mata di lokasi kejadian menjelaskan bahwa jurnalis Al Jazeera itu diseret oleh pasukan Israel Penjajah. Tak hanya itu, pasukan tentara itu juga menghancurkan kendaraan penyiaran yang terparkir di Rumah Sakit Al Shifa.

Tentara Israel Penjajah melakukan pengerusakan terhadap peralatan media dan menangkan semua jurnalis yang ada di satu ruangan yang digunakan oleh tim media. Setelah ditangkap, para jurnalis ditelanjangai dan dipaksa tengkurap dengan mata tertutup, dan tangan diikat. Para jurnalis yang ditangkap ditakut-takuti dengan suara tembakan. Jurnalis yang ditangkap dan disekap tidak boleh bergerak.

“Ismail disiksa, dipukuli dan ditahan oleh militer Israel bersama dengan anggota krunya di darat,” ujar Hani Mahmoud dari Al Jazeera.

Baca Juga: 5 Preman Pasar Inpres Kota Lubuklinggau Ditangkap Polisi!!! Kasusnya Dugaan Pemerasan Pedagang

Apa yang dialami oleh para jurnalis juga dialami para warga Palestina. Mereka dipukul, disekap, dan dibawa ke tempat yang tak diketahui siapa pun.***

Editor: Rina Sephtiari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x