KLIKLUBUKLINGGAU.com - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Tonny Harjono, mengumumkan rencana pengadaan sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) untuk memperkuat ketahanan udara Republik Indonesia.
Hal ini diungkapkan Tonny usai pelaksanaan peringatan HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, DIY, pada Senin 21 April.
Menurut Tonny, pemerintah RI telah merencanakan kedatangan 42 unit pesawat tempur Rafale secara bertahap mulai tahun 2026. Selain itu, TNI AU juga akan melakukan modernisasi radar sebagai bagian dari peningkatan kemampuan pertahanan udara.
"TNI AU juga akan mendapatkan tambahan pesawat angkut Airbus A400M, pesawat peringatan dini (AEW), dan pesawat pengisian bahan bakar (MRTT)," ungkap Tonny.
Kedatangan sederet alutsista ini diharapkan akan memperkuat sistem pertahanan udara nasional yang telah ada sebelumnya, seperti pesawat penumpang sipil dari CASA, helikopter, dan pesawat jet angkut militer untuk VIP jenis Falcon.
Tonny juga memberikan apresiasi atas upaya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang telah berkontribusi dalam memperkuat pertahanan udara negara.
Dia menyatakan bahwa anggaran negara akan menjadi faktor penentu dalam menyusun postur Angkatan Udara dalam rencana strategis (renstra) 2025-2044, namun TNI AU akan melakukan yang terbaik untuk menjaga kedaulatan nasional di udara.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dalam amanatnya sebagai inspektur upacara HUT ke-78 TNI AU, menyampaikan bahwa peningkatan kemampuan alutsista di sektor udara merupakan implementasi menghadapi perkembangan lingkungan strategis yang dinamis.
Dia berharap modernisasi alutsista yang telah dilakukan akan membantu TNI AU dalam mematangkan Renstra 2025-2044 sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045.
Baca Juga: China Merestrukturisasi Militer Membentuk Pasukan Dukungan Baru yang Berfokus pada Informasi
"Saya berharap peningkatan kemampuan alutsista tersebut menjadikan TNI Angkatan Udara tidak hanya lebih unggul, melainkan juga lebih disegani di kawasan," ujar Agus. ***