KLIKLUBUKLINGGAU.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan tentang cuaca panas yang akan melanda Indonesia beberapa pekan ke depan. Meskipun demikian, BMKG menegaskan bahwa fenomena ini tidak terkait dengan Heat Wave (gelombang panas) yang sedang melanda beberapa negara di Asia dan Asia Tenggara belakangan ini.
Beberapa hari ini, terjadi gelombang panas yang melanda beberapa negara tetangga Indonesia, seperti Thailand, dengan suhu maksimum mencapai 52 derajat Celsius. Di beberapa wilayah Indonesia sendiri, suhu udara maksimum mencapai di atas 36.5 derajat Celsius.
Misalnya, pada tanggal 21 April, suhu di Medan mencapai 37.0 derajat Celsius, Sumatra Utara mencapai 37.0 derajat Celsius, dan di Saumlaki, Maluku, suhu mencapai 37.8 derajat Celsius. Pada tanggal 23 April 2024, Palu, Sulawesi Tengah, mencatat suhu hingga 36.8 derajat Celsius.
Baca Juga: Yusril Ihza Mahendra Kalah di Pengadilan Majalengka, Ini Putusan Majelis Hakim
Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, menjelaskan bahwa fenomena suhu panas di Indonesia terkait dengan posisi semu matahari. Pada bulan April, posisi semu matahari berada dekat dengan khatulistiwa, sehingga menyebabkan suhu udara di sebagian wilayah Indonesia menjadi relatif tinggi saat siang hari. Namun, Guswanto menekankan bahwa cuaca panas di Indonesia bukanlah Heat Wave, karena memiliki karakteristik fenomena yang berbeda.
Faktor pemanasan permukaan sebagai dampak dari siklus gerak semu matahari menjadi pemicu utama cuaca panas di dalam negeri, dan fenomena ini dapat terjadi berulang setiap tahun.
Baca Juga: Ibadah Haji Tidak Sah Jika Menggunakan Visa Tak Resmi: Peringatan dari Menag Yaqut
Meskipun demikian, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan ekstrem yang dapat terjadi sebagai dampak dari perubahan cuaca yang ekstrem. Hal ini membutuhkan kewaspadaan lebih lanjut dari masyarakat dan pihak terkait untuk menghadapi berbagai kondisi cuaca yang tidak menentu. ***