KLIKLUBUKLINGGAU.com - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko menjelaskan bahwa penyematan pangkat Jenderal Kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto adalah hasil dari proses yang telah direncanakan, bukan keputusan mendadak.
Moeldoko menekankan bahwa hal tersebut bukanlah keputusan yang diambil secara ujug-ujug atau tergesa-gesa.
"Jadi lihatlah itu backgroundnya dulu, bukan ujug-ujug, bukan sesuatu yang ujug-ujug," kata Moeldoko dalam program Rosi yang disiarkan di Youtube Kompas TV.
Menurut Moeldoko, pemberian pangkat kehormatan kepada Prabowo melalui mekanisme yang telah melibatkan proses jenjang. Ia menegaskan bahwa tidak ada unsur politik atau transaksi politik dalam peningkatan pangkat tersebut.
"Tidak ada istilah mengikat lah (secara politik), transaksi politik lah dan tetek bengek. Itu hal yang wajar," ujar Moeldoko.
Panglima TNI periode 2013-2015 ini juga menyebut bahwa Prabowo sebelumnya telah menerima gelar Bintang Yudha Dharma Utama, penghargaan tertinggi militer di Indonesia.
Baca Juga: Komisioner KPU RI Idham Holik Menegaskan Pilkada Serentak 2024 Dilakukan Sesuai Dengan Jadwal
"Kenaikan pangkat honor ini dalam rangka penghargaan. Yang kedua dalam rangka meneguhkan pengabdian terhadap rakyat, bangsa, dan negara. Semuanya ada maknanya itu," tambahnya.