Sulit bagi mereka untuk kembali akur dan bersahabat. Padahal, ajaran Islam mewajibkan adanya hubungan keakraban, persahabatan, dan persatuan di antara semua umat.
Atas dasar itu, berbohong boleh dijadikan sebagai upaya untuk mendamaikan dua pihak yang sedang bertentangan. Namun, bohong yang dimaksud hanyalah sekadar ucapan di bibir dan tidak sampai ke dalam hati.
3. Berbohong kepada Istri
Seorang suami boleh menyampaikan kata-kata yang tidak sebenarnya kepada istri demi menyenangkan hatinya dan mempertahankan keutuhan rumah tangga. Hal ini sebagaimana yang dianjurkan dalam Islam.
Misalnya, terkadang masakan istri kurang enak atau tidak sesuai ekspektasi. Ketika istri bertanya bagaimana rasa makanan tersebut, suami boleh mengatakan hal yang sebaiknya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa berbohong demi kebaikan dalam Islam diperbolehkan karena termasuk dalam tiga kondisi yang dikecualikan.
Hal itu juga disebutkan oleh Syekh Ibnu Abdur dalam kitab Taudiihul Aham min Buluughil Maraam. Mengutip perkataan Imam Nawawi.
Ia menjelaskan bahwa bohong boleh dilakukan asalkan itu adalah satu-satunya cara untuk mencapai suatu tujuan yang baik.