Ini Nama-nama Kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Musi Rawas yang Akan Tarung di 2024

- 6 November 2022, 10:36 WIB
Pengamat politik asal Kota Lubuklinggau, Eka Rahman menprediksi kandidat yang maju di Pilkada Musi Rawas 2024
Pengamat politik asal Kota Lubuklinggau, Eka Rahman menprediksi kandidat yang maju di Pilkada Musi Rawas 2024 /Facebook Eka Rahman/

Baca Juga: Menkes Telah Distribusikan ke 17 Rumah Sakit di Indonesia, Obat Penawar Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak

Namun tentu saja, saya berkeyakinan bahwa nanti pada menjelang tahapan pilkada 2024, akan muncul figur lain (baik yang serius atau motif popularitas), untuk berpasangan atau sebagai kompetitor figur di atas. 

Dengan posisi di atas, tentu susah untuk memetakan peluang kemenangan masing-masing karena sebagaimana di sebut diatas, peluang kemenangan juga di tentukan oleh antara lain parpol pendukung, pasangan, maupun siapa lawan kontestasi.

Tak tertutup kemungkinan RMS berpasangan dengan FCO, Hj. Suwarti – Azandri, FCO – Azandri atau banyak kemungkinan lain yang saat ini terlalu premature untuk di baca.

Baca Juga: Polisi Amankan 12 Orang yang Diduga Meresahkan Masyarakat di Kota Lubuklinggau Provinsi Sumsel

Catatannya adalah ke-4 figur diatas dengan ‘modal politik’ nya bukan hanya berpeluang untuk mencalonkan diri, namun berpeluang untuk menang jika ikut kontestasi Pilkada Musi Rawas 2022. 

Eka menambahkan, jikapun ada analisis kekuatan lebih pada posisi petahana Hj. Ratna Machmud yang menurut saya memenangkan pilkada lalu dengan ‘faktor keberuntungan’ dan suratan tangan yang lebih dominan.

Artinya, jika strategi kemenangan dan konsolidasi tim pemenangan pilkada lalu menjadi acuan, maka cenderung memaksakan keberuntungan. Faktor dukungan ‘Nanan’ (birokrasi kota) maupun ‘faktor Kahar/Wahyu Kahar’ tak lagi bisa menjadi pegangan. 

Baca Juga: Wajib Tahu Cara Membeli E-Meterai Untuk Syarat Dokumen Pendaftaran PPPK 2022

Adapun argumentasi :
1. Pada tahapan pilkada kelak Prana Sohe (Nanan) tak lagi menjadi walikota yang memiliki akses terhadap birokrasi, disamping tentu saja sampai Februari 2024 akan di sibukan dengan aktivitas kontestasi pileg 2024. Demikian juga dengan support Kahar Muzakir/Wahyu Kahar masih dalam agenda yang sama. 

2. Bahwa kemenangan RMS saat itu juga dipengaruhi adanya resistensi yang kuat terhadap figur H2G, akibat dari pergerakan mantan bupati mura RM dan para pendukungnya, padahal dukungan konsolidasi birokrasi mura terhadap H2G sangat solid.

Sebaliknya saat ini dukungan birokrasi terhadap Ratna Machmud belum tentu maksimal, karena pada jajaran OPD masih banyak yang menjabat dari masa H2G. Artinya tak ada garansi politik, loyalitas birokrasi akan tertuju pada petahana. 

Baca Juga: Benarkah Sinar Ultraviolet Lebih Berbahaya dari Sinar Biru? Simak Penjelasan dari Ahlinya

3. ‘Faktor Suwarti’ di Megang Sakti dan sekitarnya yang berkontribusi secara significant terhadap kemenangan yang bersangkutan, baik saat berpasangan dengan H2G maupun dengan RMA.

Dengan pembatasan UU, maka tak mungkin lagi Hj. Suwarti sebagai bacawabup dengan RMA, maka suara megang sakti dan sekitarnya akan ‘ikut’ kemanapun dukungan Hj. Suwarti. 

“Beberapa catatan di atas, saya pikir menjadi penting untuk mengukur sejauh mana peluang petahana Hj. Ratna Machmud dalam merintis kuasa di periode ke-2,” Pungkas Eka. *** 

Halaman:

Editor: Aan Sangkutiyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x