Ratusan Mahasiswa Amerika yang Berperan Melindungi Palestina Diserang Pemerintah, 34 Orang Ditangkap

- 26 April 2024, 16:06 WIB
Ratusan Mahasiswa Amerika yang Berperan Melindungi Palestina Diserang Pemerintah, 34 Orang Ditangkap.
Ratusan Mahasiswa Amerika yang Berperan Melindungi Palestina Diserang Pemerintah, 34 Orang Ditangkap. /Hamdani/

KLIKLUBUKLINGGAU.com - Mahasiswa Universitas Texas di Austin (UT Austin) dan Universitas Southern California (USC) terorganisir demonstrasi membela Palestina. Protes damai tersebut berakhir dengan kekacauan dan puluhan mahasiswa ditangkap oleh otoritas setempat.

Protes membela Palestina ini merupakan gerakan berkelanjutan yang mencakup kampus-kampus di seluruh Amerika Serikat. Tuntutan para mahasiswa berkisar pada penolakan mereka terhadap genosida Israel di Gaza.

Gerakan dan dukungan terhadap Palestina akhir-akhir ini semakin meningkat di Negeri Paman Sam. Hal ini mendorong Ketua DPR Mike Johnson untuk memobilisasi Garda Nasional sebagai tindakan pengamanan.

Baca Juga: Korea Utara Kembali Meluncurkan Rudal ke Laut Jepang, Menuai Kecaman Dunia Internasional

Garda Nasional adalah pasukan cadangan Angkatan Darat dan Angkatan Udara Amerika Serikat. Berdekatan satu sama lain, mahasiswa Harvard dan Brown University juga berorganisasi untuk membela kemerdekaan Palestina, dengan mendirikan kamp di pantai timur, sebagai tanda solidaritas dengan orang-orang dari Gaza.

Gerakan mahasiswa Amerika diprakarsai minggu lalu oleh Universitas Columbia di New York. Mahasiswa menyerukan universitas-universitas lain untuk memutuskan hubungan keuangan dengan Israel dan melakukan divestasi dari bisnis-bisnis yang terkait dengan Zionis.

Setidaknya 34,262 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di daerah kantong yang terkepung sejak 7 Oktober, ketika militan Hamas menyerang Israel selatan, menewaskan 1,139 orang dan membawa puluhan tahanan inti.

Baca Juga: Boeing AH-64 Apache Menjadi Helikopter Serbu Andalan Angkatan Darat AS, Mampu di Segala Cuaca

Protes yang dipimpin mahasiswa berlangsung damai dan sebagian besar penuh rasa hormat. Namun tindakan tersebut kerap menuai reaksi keras dari banyak universitas karena dianggap anti-Semit. 34 orang ditangkap dan ditahan Protes terbesar terjadi pada Rabu, 24 April di UT Austin, di mana ratusan mahasiswa melakukan pemogokan dan berbaris menuju halaman utama kampus.

Mereka berencana mendirikan kemah sesuai usulan yang telah disepakati.
Namun, pihak universitas meminta pihak berwenang untuk membubarkan protes tersebut dengan kekerasan.

“Kami tidak akan mentolerir gangguan apa pun (di kampus),” demikian pernyataan pihak universitas, dikutip dari Al Jazeera, Kamis, 25 April 2024.

Baca Juga: Ketegangan Antara Keamanan dan Kebebasan! Kontroversi Pemberlakuan Undang-Undang Pemblokiran TikTok di AS

Pihak kampus kemudian meminta polisi setempat dan nasional untuk membubarkan massa. Ratusan polisi tiba di lokasi kejadian, beberapa di antaranya menunggang kuda. Sambil memegang tongkat, mereka menyerang massa dan memperkosa beberapa pelajar. Departemen Keamanan Publik Texas mengatakan sedikitnya 34 orang ditangkap.

"Para pengunjuk rasa seharusnya dipenjara dan setiap pelajar yang bergabung dalam 'protes anti-Semit' yang penuh kebencian harus dikeluarkan," kata Gubernur Texas yang berasal dari Partai Republik, Greg Abbott. ***

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x