Berikut Penjelasan Para Ulama, Ketika Umat Muslim Ikut Merayakan Malam Tahun Baru

- 1 Januari 2023, 16:40 WIB
Ilustrasi pesta kembang api.
Ilustrasi pesta kembang api. /

Namun, apabila seorang muslim di lingkungan tempat tinggalnya tidak ada kegiatan keagaamaan yang dapat diikuti menjelang tahun baru, maka lebih baik untuk tidur daripada ikut dalam perayaan non muslim.

"(Kalau tidak ada) habis isya tidur," ujar UAS.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Jangan Takut Jika Dia Di Ambil Orang, Jikalau Jodoh Pasti Kembali

Sementara, bagi masyarakat yang biasanya menikmati momen pergantian tahun dengan cara-cara lain yang tidak menyalahi ajaran agama Islam, UAS menilai hal tersebut boleh-boleh saja.

Namun, apabila di dalamnya terdapat unsur yang menyalahi akidah, maka hal tersebut tidak dibenarkan.

"Membakar ayam tidak salah, tapi ketika meyakini makin banyak asapnya naik ke atas maka rezeki banyak, sudah merusak akidah kepada Allah," ujarnya.

Baca Juga: Mamah Dedeh Menerangkan Allah Sangat Membenci Perceraian, Ini Penjelasannya

Penjelasan dari Buya Yahya

Senada dengan UAS, Ustadz Yahya Zainul Ma'arif Jamzuri atau yang dikenal dengan sapaan Buya Yahya dalam sebuah ceramahnya yang dikutip dalam salah satu tayangan video YouTube menyebutkan bahwa perayaan tahun baru Masehi ini hendaknya dihindari karena budayanya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama Islam.

"Tahun Baru Masehi, bukan yang dipermasalahkan dzatnya bulan dan hari, akan tetapi kebiasaan dan kebudayaan yang terjadi di tahun baru tersebut," ujarnya.

Halaman:

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah