Network
KLIKLUBUKLINGGAU.com - Wakil Perdana Menteri Australia, Richard Marles, memastikan bahwa rencana pemerintahnya untuk meningkatkan anggaran pertahanan bukan merupakan ancaman bagi negara-negara tetangga, termasuk Indonesia.
Marles menjelaskan bahwa tujuan kebijakan tersebut adalah membangun kekuatan kolektif di kawasan demi memastikan keamanan dan perdamaian.
Pemerintah Australia berencana menambahkan 11,1 miliar dolar Australia dalam beberapa tahun ke depan untuk memperbesar kekuatan armadanya, termasuk pembelian enam kapal perang baru dan 11 fregat.
Baca Juga: KPU Kota Tangerang Gelar PSL di 13 TPS, Akibat Kekurangan Surat Suara Provinsi dan Kandidat Presiden
Wakil PM Richard Marles menemui Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto di Jakarta, menegaskan bahwa Indonesia dan Australia menghadapi ancaman keamanan serupa di kawasan.
Marles menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia dan Australia segera akan menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan baru yang lebih lengkap. Menurutnya, pembahasan mengenai peningkatan perjanjian tersebut sudah mendekati tahap akhir.
Saat jumpa pers bersama Prabowo, Marles menyebut bahwa perjanjian tersebut kemungkinan akan ditandatangani dalam 2–3 bulan ke depan. Jika terwujud, Marles meyakini bahwa ini akan menjadi kemitraan pertahanan paling signifikan dalam sejarah hubungan bilateral Indonesia-Australia.
Baca Juga: 128 TPS di Papua Dapat Rekomendasi, PSU, PSS, dan PSL Dilaksanakan dengan Pengawasan Ketat
Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, menyambut positif rencana peningkatan kerja sama pertahanan, mengungkapkan rencana penandatanganan perjanjian dalam waktu dekat. Prabowo memperkirakan perjanjian itu akan menciptakan momen penting dalam hubungan kedua negara. ***
