Network
KLIKLUBUKLINGGAU.com - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud Md, menolak untuk memberikan komentar mengenai usulan hak angket yang diajukan oleh pasangannya, calon presiden Ganjar Pranowo, terkait penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024. Mahfud menegaskan bahwa persoalan hak angket merupakan ranah partai politik, bukan pasangan calon.
"Saya ndak tahu karena hak angket itu bukan urusan paslon (pasangan calon) ya. Itu urusan partai," kata Mahfud saat ditemui wartawan di rumahnya, Jakarta.
Dia menambahkan bahwa persoalan tersebut bukanlah kepentingan pasangan calon, melainkan ranah partai politik. Mahfud menyatakan ketidakpeduliannya terhadap isu hak angket, dan tidak memiliki keinginan untuk membahasnya.
Baca Juga: Dugaan Manipulasi Suara di TPS Desa Pontang, Jember, Menjadi Sorotan KPU Hingga Masyarakat
"Saya tidak akan berkomentar soal hak angket, hak interpelasi. Itu urusan partai-partai mau apa ndak. Kalau ndak mau, juga saya tidak punya kepentingan untuk berbicara itu. Saya hanya paslon mengantarkan, kalau paslon itu sampai ada ketokan terakhir dari KPU, ini yang sah, sudah," tandasnya.
Ganjar Pranowo telah mengusulkan penggunaan hak angket dan hak interpelasi untuk Pemilu 2024, menyampaikan hal tersebut dalam rapat bersama tim pemenangannya pada 15 Februari 2024.
Meski usulannya disambut baik oleh beberapa partai, seperti PDI Perjuangan dan PPP, partai-partai pendukung pasangan calon nomor urut 2, seperti Partai Golkar dan Partai Demokrat, menolak usulan tersebut.
Tahapan Pemilu 2024 masih menunggu hasil penghitungan suara KPU RI. Perolehan suara per Kamis pukul 19.00 WIB menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan 58,91 persen, diikuti pasangan Anies-Muhaimin 24,09 persen, dan Ganjar-Mahfud di urutan ketiga dengan 17 persen. ***
