KLIKLUBUKLINGGAU.com - Menurut Arya Budi, seorang dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM, PDI Perjuangan dan PKS memiliki peluang menjadi oposisi terhadap pemerintahan periode 2024-2029, namun kemungkinan untuk bersatu di luar pemerintahan sangat kecil.
Arya menjelaskan bahwa kedua partai tersebut memiliki logika dan tujuan yang berbeda dalam mencapai checks and balances untuk mewujudkan pemerintahan yang demokratis.
Meskipun oposisi terhadap pemerintahan adalah kemungkinan, kemungkinan untuk bersatu di luar pemerintahan sangat kecil karena perbedaan ideologi yang mencolok di antara keduanya, yang disamakan dengan minyak dan air yang tidak bisa bersatu.
Menurutnya, hal yang paling mungkin adalah kedua partai tersebut beroperasi secara independen di luar pemerintahan, sambil tetap mengkritisi pemerintah dan menarik pemilih yang tidak mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.
Arya menjelaskan bahwa bersatunya PDI Perjuangan dan PKS sebagai oposisi memiliki kemungkinan yang kecil karena butuh motivasi besar dan kesamaan ideologi serta platform politik untuk terjadi.
Dia juga menyoroti bahwa jika kedua partai tersebut berada di dalam pemerintahan, mereka dapat dengan mudah bersatu meskipun memiliki perbedaan ideologi yang signifikan, terutama karena adanya kesempatan untuk memiliki pengaruh dalam proses pengambilan kebijakan publik melalui posisi dalam kementerian.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto telah menegaskan kesiapan partainya untuk berperan sebagai oposisi di luar pemerintahan dan parlemen, bertujuan untuk menjalankan fungsi checks and balances. ***