KLIKLUBUKLINGGAU.com - Konflik di Timur Tengah semakin meruncing karena Israel terus melakukan serangan udara di Gaza, Palestina, dan memperluas serangannya ke Lebanon dan Iran.
Meskipun bantuan militer kepada Israel semakin diawasi setelah perang di Gaza yang dipicu oleh serangan Hamas pada Oktober 2023, beberapa negara tetap memberikan dukungan militer yang signifikan, dengan rincian transfer tersebut tetap dirahasiakan.
Amerika Serikat dan Jerman menjadi penyuplai utama senjata ke Israel, dengan menekankan pentingnya mendukung keamanan Israel.
Baca Juga: Serangan Balik Iran ke Israel Menggemparkan Dunia, Berikut Perbandingan Kekuatan Militer Keduanya
Namun, Mahkamah Internasional telah mulai mendengarkan tantangan hukum terhadap ekspor senjata Jerman ke Israel, dan Dewan Hak Asasi Manusia PBB telah mengeluarkan resolusi tidak mengikat yang menyerukan penghentian penjualan senjata ke Israel.
Amerika Serikat tetap menjadi penyuplai terbesar, menyediakan sekitar 68% senjata Israel yang bersumber dari luar negeri, diikuti oleh Jerman sekitar 30%.
Negara lain yang diyakini terlibat termasuk Inggris, Italia, dan Australia. Meskipun Australia mengklaim tidak menyediakan senjata sejak konflik Gaza dimulai, luasnya ekspor senjata Inggris ke Israel masih tidak jelas.
Baca Juga: Presiden Prancis Meyakinkan Israel Penjajah untuk Tidak Menanggapi Serangan Iran
Di Inggris, kekhawatiran telah diutarakan oleh lebih dari 600 ahli hukum, akademisi, dan hakim pensiunan mengenai penyediaan senjata terus-menerus negara tersebut kepada Israel, menunjukkan bahwa hal itu melanggar hukum internasional.