Kremlin Rencanakan Pengerahan Rudal Balistik di Perbatasan Finlandia, Tanda Terakhir Ancaman Militer Rusia

- 24 April 2024, 21:59 WIB
Sistem rudal pertahanan udara S-300 milik Rusia.
Sistem rudal pertahanan udara S-300 milik Rusia. /REUTERS/Maxim Shemetov/File Photo

Pintu-pintu perbatasan itu kemudian sempat dibuka lagi, tetapi dengan cepat ditutup kembali setelah gelombang baru kedatangan migran. Penutupan itu diperpanjang tanpa batas waktu pada awal bulan ini.

Finlandia meminta Uni Eropa membantu mereka mencegah krisis migran di masa depan.

Baca Juga: KSAU: TNI AU akan Diperkuat dengan Kedatangan Pesawat Baru dan Modernisasi Alutsista

Perdana Menteri Finlandia, Petteri Orpo menerima Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen dalam sebuah kunjungan di wilayah perbatasan pada Jumat pekan lalu.

"Kita harus menemukan solusi bersama untuk menghentikan fenomena ini, ketika Rusia menggunakan imigran ilegal melawan kita. Kami menyiapkan aturan hukum sendiri, tetapi kami juga membutuhkan langkah-langkah di level Uni Eropa," kata Orpo.

Von der Leyen menjanjikan dukungan Uni Eropa.

"Ini adalah sebuah fenomena baru. Ini adalah ancaman hibrida, dan itu harus ditangani sebagai ancaman hibrida bagi keamanan nasional. Dan apa yang kita lihat adalah sebuah negara yang memanfaatkan orang-orang malang untuk menekan negara lain. Jadi, ini adalah persoalan keamanan yang jelas, dan kita akan dengan tegas menangani ini dalam waktu yang cukup lama, dan kita akan bersiap untuk semua itu," kata von der Leyen kepada para reporter di pintu perbatasan Imatra di dekat wilayah Rusia.***

Halaman:

Editor: Firmansyah Ababil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah