Network
KLIKLUBUKLINGGAU.com - Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulut, aktivitas vulkanik semakin mengkhawatirkan di hari 17 April 2024.
Ini adalah Observasi visual dan instrumental dilakukan dari Pos Observatorium Vulkanik (PGA) di Desa Tulusan Kecamatan Tagulandang.
Gunung Ruang merupakan gunung berapi strato dengan puncak 725 meter di atas permukaan laut (dpl). Belakangan ini, aktivitas vulkanik Gunung Ruang semakin meningkat. Gunung Ruang mengalami letusan besar pada tahun 1808.
Saat itu, interval antar letusan bervariasi dari 1 hingga 30 tahun. Namun letusan terakhir pada tahun 2002 menyebabkan kerusakan tanah dan pemukiman.
Baca Juga: Selama Lebaran 2024, Tentara Israel Tangkap 50 Warga Palestina di WIlayah Tepi Barat
Banyak orang kemudian terpaksa mengungsi. Menurut Kepala Badan Geologi Pak Wafid, antara tanggal 1 hingga 17 April 2024, Gunung Ruang mengalami erupsi dengan intensitas yang semakin meningkat.
Pada tanggal 16 April 2024 terjadi letusan eksplosif dengan tinggi kolom mencapai 2.000 meter dari puncak. Pada 17 April 2024 terjadi letusan setinggi kolom hingga 2.500 meter disertai suara gemuruh dan gemuruh.
“Selain itu, kegempaan vulkanis juga mengalami peningkatan, terutama setelah gempa tektonik yang terjadi di Laut Maluku pada tanggal 9 April 2024 dan 14 April 2024. Jumlah Gempa Vulkanik Dalam (VTA) yang tercatat mencapai ribuan kali selama periode tersebut, menandakan adanya migrasi magma dari dalam ke permukaan,” katanya.
Baca Juga: Ini Kategori ASN yang Boleh WFH dan WFO Pada 16-17 April 2024
"Dalam kurun 12 jam, pukul 0.00-12.00 WITA, jumlah gempa vulkanis mengalami eskalasi 198 kejadian dan tercatat gempa tektonik jauh (sebanyak) dua kali kejadian," kata Kepala PVMBG Badan Geologi, Hendra Gunawan.
Berdasarkan pantauan Badan Geologi, Gunung Ruang saat ini berada pada tingkat aktivitas III (SIAGA). Masyarakat di sekitar Gunung Ruang diimbau waspada dan tidak memasuki kawasan dalam radius 4 km di sekitar pusat kawah aktif.
Aktivitas Mount Ruang akan terus dipantau dan akan dinilai kembali jika terdapat perubahan yang signifikan. Dengan meningkatnya aktivitas gunung berapi, penting bagi masyarakat dan pihak berwenang untuk bersiap menghadapi potensi bahaya yang mungkin timbul, seperti letusan eksplosif dan awan panas.
***
