3 Alasan Mengapa Harga BBM Berisiko Mengalami Kenaikan yang Tidak Biasa, Apakah Subsidi Akan Meningkat?

- 17 April 2024, 17:12 WIB
Ilustrasi 3 Alasan Harga BBM Terancam Naik Luar Biasa, Subsidi Bakal Bengkak? .
Ilustrasi 3 Alasan Harga BBM Terancam Naik Luar Biasa, Subsidi Bakal Bengkak? . /Pexels/Pixabay


KLIKLUBUKLINGGAU.com - Pemerintah kemungkinan akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat. Faktanya, kenaikan harga minyak menimbulkan konsekuensi yang tidak terduga.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif. Ia meyakini harga minyak bisa naik tergantung perkembangan harga minyak dunia.

Harga minyak dunia diperkirakan akan meningkat akibat konflik sengit di Timur Tengah. Akibat serangan Israel ke Iran pada awal April 2024. Selain itu, ada beberapa alasan lain mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Baca Juga: Peraturan resmi, Pemerintah Menghapuskan Pembatasan Barang Bawaan Luar Negeri

Berikut 3 penyebab harga BBM terancam kenaikan di luar kebiasaan, harga minyak dunia berfluktuasi Arifin Tasrif menjelaskan konflik di Timur Tengah akan mempengaruhi fluktuasi harga minyak dunia.

Jika harga minyak dunia meningkat maka akan mempengaruhi harga bahan bakar di Indonesia.

"Kalau satu dolar naik, itu kan ada balance (penyesuaian harga) antara penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan pengeluaran subsidi dan kompensasi. Jadi, kalau sama BBM, ini naiknya bisa luar biasa," ucap Arifin dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Gunung Ruang di Sulut Sulawesi Utara Meletus, Gempa Vulkanis Ribuan Kali yang Semakin Mengkhawatirkan

Saat ini harga minyak mentah dunia sebesar 85 USD/barel. Kondisi ini relatif jauh dari normal. Pemerintah Indonesia telah menetapkan asumsi makroekonomi untuk harga minyak dunia sebesar 82 USD/barel.

Subsidi yang tinggi Lebih lanjut Arifin menjelaskan, jika harga BBM naik, hal itu juga disebabkan oleh kenaikan subsidi BBM. Menurutnya dengan kenaikan hanya 1 USD/barel.

Anggaran subsidi BBM dipastikan bisa meningkat dari Rp3,5 triliun menjadi Rp4 triliun. Belum lagi nilai tukar Rupiah yang saat ini sedang melemah terhadap dolar hingga mencapai Rp 16.000 per dolar.

Baca Juga: Memasuki Puncak Arus Balik! Ada Diskon Tarif Tol Semarang-Jakarta, Berlaku Mulai Hari Ini

Gangguan pasokan minyak Selain itu, Yusuf R Manilet, peneliti ekonomi Pusat Reformasi Ekonomi Indonesia (CORE), mengatakan konflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel dapat menyebabkan gangguan pasokan bahan bakar.

Memang benar, Iran adalah salah satu distributor minyak mentah terbesar di dunia. Hal ini akan menyebabkan lonjakan harga minyak mentah. Hal ini pada akhirnya menyebabkan kenaikan harga bahan bakar yang tidak biasa.

"Keprihatinan utamanya adalah gangguan pasokan minyak, yang bisa menyebabkan lonjakan harga minyak karena Selat Hormuz merupakan jalur perdagangan vital untuk ekspor minyak. Hal ini dapat berdampak merambat pada ekonomi global, termasuk Indonesia, yang sangat bergantung pada impor minyak," kata Yusuf. 

Baca Juga: Semua Orang Jadi Senang dan Gembira!Karna Kebijakan WFH dan Perpanjangan Cuti Lebaran Disambut Dengan Happy

Saat ini harga BBM di Indonesia belum mengalami kenaikan. Namun, jika konflik antara Iran dan Israel terus berlanjut, harga minyak mentah akan meningkat. ***

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x